21

810 26 0
                                    

Happy reading guys
.
.
.
###

(Namakamu) membuka kedua matanya. Pertama yang dilihatnya adalah cahaya yang menyilaukan dari lampu, (namakamu) mendengar isakan-isakan kecil di samping. Kevan menangis dengan wajah menelungkup dan bahu bergetar.

Perlahan (namakamu) mengangkat tangannya yang diinfus mengelus kepala Kevan pelan. Kevan mendongakan kepalanya. (Namakamu) tersenyum tipis.

Kevan langsung memeluk (namakamu). Isakannya semakin terdengar.

"Kakak kenapa?" tanya (namakamu) lirih.

"Kakak gagal, gagal jagain kamu. Gagal jadi seorang kakak yang baik. Kakak gagal jaga kamu," ujar Kevan lirih.

"Kata siapa? Kak Kevan kakak terbaik yang pernah aku miliki. Nggak ada yang sempurna di dunia ini kak. Aku bangga punya kakak."

"Maafin kakak ya."

"Kak Kevan nggak salah, nggak perlu minta maaf."

"Seharusnya kakak tau kalau kamu terbebani."

"Kakak, dengerin aku. Ini udah takdir yang ditetapin untuk terjadi, mau nggak mau harus terima. Jadi kakak jangan salahin diri kakak, ok?"

"Ok."

"Kalau gitu, stop nangisnya dong kak."

"Iya iya."

"Oh ya, kak. Iqbaal mana?"

"Oh Iqbaal, tadi kakak suruh pulang aja. Kasihan dia,besok kan udah sekolah."

"Lha terus aku gimana? Kan besok aku juga sekolah kak."

"Kamu izin sehari."

"Tapi ka —"

"Turutin apa perintah kakak. Itu buat kamu juga, ya sayang?"

"Iya. Eh kak, terus Farel gimana?"

"Gimana apanya?"

"Ya gimana persahabatannya."

"Kakak sih nggak papa. Kakak tau dia cinta sama kamu, kamu tau? Dia sering cerita ke kakak kalo dia cinta sama kamu. Dia seneng banget saat kamu dan Iqbaal berantem. Kakak maklumin itu kok."

"Kakak nggak akan benci Farel kan?"

"Ya enggak lah, kenapa harus benci?"

"Ya enggak sih."

Hening sejenak, terdengar pintu ruang rawat (namakamu) terbuka. Di sana berdirilah Bayu dan kedua orangtuanya.

"Aaaaa, om tante. (Namakamu) kangen."

"Eh eh, jangan turun dari ranjang sayang. Kamu masih sakit," peringat tante Rena.

"Peluk," rengek (namakamu).

Orangtua Bayu langsung memeluk (namakamu) sejenak. Kevan hanya tersenyum senang.

Bayu cemberut di depan pintu dan bersidekap dada.

"Jadi cuman orangtuanya yang dikangenin nih? Anaknya enggak?" sindir Bayu.

"Kangen Bayu juga, sini-sini," ujar (namakamu).

"Kok bisa sampe masuk rumah sakit sayang?" tanya tante Rena.

"Dia kecapean tante," ujar Kevan mengelus pelan kepala (namakamu).

"Mmm, gitu. Cepet sembuh sayang."

"Hehe, makasih tante doanya."

"Tante sama om mau cari makan dulu, Kevan sama Bayu mau ikut?"tanya om Reza.

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang