31

801 29 0
                                    

Happy reading all
.
.
.
###

6 years later...

(Namakamu) termenung menatap danau di depannya, pandangannya kosong. Ia merasa dibohongi, merasa dibodohi.

Cintanya hilang, cintanya salah. Cinta yang membuatnya kecewa dengan harapan yang begitu besar.Iqbaalnya hilang tanpa ada setitik arah pun.

"Iqbaal jahat jahat banget, kapan halik sih lo. Udah berapa bulan coba, setahun aja udah kelewat. Jahat Iqbaal jahat. Kamu di mana sih baal?!" (namakamu) terus melempari kerikil-kerikil kecil yanga da di sekitarnya ke dalam danau. Untungnya danau ini sepi, jadi (namakamu) tidak akan dianggap orang gila karena berbicara sendiri.

Saat akan melempar batu lagi, seseorang menggenggam tangan (namakamu) yang terkepal. (Namakamu) tidak terkejut karena ia tahu pasti orang dibelakangnya adalah Reno.

"Aku di sini," bisik seseorang itu.

Tunggu, kenapa suara Reno mirip dengan suara Iqbaal? Apa Reno mereformasi suaranya?

(Namakamu) menoleh, dan seketika matanya berair, Iqbaalnya kembali. Iqbaalnya ada di sini.

"Aku kembali untuk kamu," ujar Iqbaal tersenyum manis.

(Namakamu) langsung memeluk Iqbaal erat dan menangis di dada Iqbaal, tidak peduli kaos yang Iqbaal kenakan akan basah.

"Kamu jahat, jahat jahat, katanya enam bulan. Ini udah enam tahun, kamu ninggalin aku. Kamu jahattt," ujar (namakamu) dengan isakannya.

"Iya maafin aku, aku emang jahat," Iqbaal terus mengecup pucuk kepala (namakamu) sayang.

"Aku kira kamu nggak akan kembali lagi, aku pikir di sana kamu udah nikah sama orang lain di sana, kamu lupain aku, kamu ninggalin aku. Aku kira kamu —"

"Ssttt, bawel banget sih, aku bakal jelasin semuanya nanti. Sekarang aku mau kangen-kangenan dulu sama kamu, apa kamu nggak kangen sama aku hm?" Iqbaal menggoyang-goyangkan tubuh (namakamu) yang berada dalam pelukannya.

"Jelasinnya sekarang ajaa," rengek (namakamu) manja.

"Nanti aja lah, aku kangen tauk."

"Iqbaal..."

"Sayang, aku kangen," balas Iqbaal ikut merengek.

"Ish, masa bodo. Sana balik lagi ke Amerika, nggak usah balik ke Indonesia sekalian! Jelasin aja apa susahnya sih?!"

"Yah kok ngambek sih, ya udah sini sini, aku jelasin. Tapi kamu jangan nyela penjelasan aku oke?" Iqbaal menarik kembali (namakamu) berada dalam pelukannya.

(Namakamu) membenamkan wajahnya di dada bidang Iqbaal, Iqbaal tersenyum dan mengelus kepala (namakamu).

"Awalnya setelah enam bulan, aku udah nggak sabar balik ke Indonesia tapi ada universitas yang nawarin beasiswa buat aku, setelah aku pikir-pikir aku terima aja tawaran itu biar —"

"Biar nggak ketemu aku gitu?! Hiks, kamu jahat banget sih!" (namakamu) memukul-mukul dada Iqbaal.

"Hey sayang, bukan gitu. Biarin aku jelasin semua, tadi kan aku udah bilang sayang. Jangan nyela penjelasan aku," ujar Iabaal tidak suka dan menangkap tangan (namakamu) yang masih terus memukulinya.

"Ya udah buruan jelasin!"

"Aku terima tawaran untuk kuliah di sana, aku lost contac sama kamu karena aku nggak takut nggak bisa fokus sama kuliah aku. Sekarang aku mau lamar pekerjaan di oerusahaan Ayah meskipun nantinya ku yang bakal gantiin jabatan Ayah. Aku nggak pernah lirik-lirik perempuan lain di sana, aku cuman berpikir agar cepat kembali ke Indonesia, aku pikir cuman tiga tahun. Tapi ternyata enam tahun kuliah di sana, aku nggak ngasih tau kamu biar kamu nggak khawatir, sekarang tau kan kenapa aku baru kembali sekarang?"

Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang