Happy reading guys
.
.
.
###Hari ini genap sudah dua hari lamanya SMA Pelita berkemah. Hari ketiga ini, (namakamu) tampak sendirian tanpa ditemani Iqbaal.
Iqbaal bilang ia mau ke kamar mandi yang jaraknya cukup jauh dari kawasan tenda. Panitia mengizinkan asal jangan terlalu lama.
"Hai (nam), kok sendirian. Iqbaalnya mana?" tanya Salsha duduk di sebelah (namakamu).
"Tadi katanya mau ke kamar mandi, tapi dari tadi belum balik-bali Sal, gue takut dia kenapa-napa."
"Emangnya udah dari tadi ya?"
"Iya, udah hampir tigapuluh menit dia ke kamar mandi."
"Hah? Lama banget tuh."
Sebelum (namakamu) menjawab, terdengar teriakan Dimas teman sekelasnya.
"Pak! Pak! Iqbaal jatuh ke jurang pak! Tadi saya liat dia di dorong sama orang serba hitam pak!" (sumpah ini sinetron banget 😪😅)
Para panitia langsung melesat untuk menyelamatkan Iqbaal.
(Namakamu) terduduk lemas, (namakamu) yakin itu pasti ulah si peneror.
"Sabar (nam)," ujar Salsha menguatkan.
"Harusnya gue nggak biarin Iqbaal pergi sendiri, dia nggak akan jatuh ke jurang kalau gue turutin kemauan peneror," lirih (namakamu).
"Tungu, tunggu. Jadi lo diteror? Siap yang berani neror lo ha?" ujar Aldi dengan kilatan marah.
Salsha berusaha menenangkan Aldi. Akhirnya namakamu) menceritakan apa yang terjadi.
"Baik anak-anak, dengarkan! Kalian langsung masuk ke bus sekarang. Barang kalian akan diangkut truk oleh DP, upacara penutupan tidak bisa kita laksanakan. Sekarang masuk bus masing-masing, cepat!" perintah Pak Amar.
Semua langsung berhamburan masuk ke bus masing-masing. Di dalam bus, (namakamu) menatap nanar Iqbaal yang dibawa dengan tandu oleh sebagian anggota SP3K. Sebelum bus berjalan, (namakamu) melihat dua orang DP menghampirinya.
"Dek, Iqbaal manggil-manggil nama lo. Dia butuh lo, mendingan lo ikut ke mobil SP3K aja."
"Oh, iya kak."
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mobil SP3K sampai di rumah sakit terdekat. Kenapa rumah sakit? Karena kepala Iqbaal mengeluarkan darah dan Iqbaal tidak segera sadarkan diri dan terus mengigau (namakamu).
Suster-suster berdatangan membawa brankar dan Iqbaal dibawa ke ruang UGD.
"Kak, mendingan kakak urusin pramukannya dulu. Aku di sini aja jagain Iqbaal, nanti bair supir aku yang ambil barang aku dan Iqbaal kak," ujar (namakamu) sopan.
"Ok, kalo gitu kita-kita balik dulu. Maaf ya nggak bisa nanganin sepenuhnya," sesal salah satu anggotanya.
"Nggak papa kak, makasih ya udah bawa Iqbaal ke sini."
"Iya sama-sama."
***
"Eee, maaf ada keluarga pasien?" tanya dokter yang menangani Iqbaal.
"Keluarganya tidak bisa hadir dok, hanya saya," jawab (namakamu) sopan.
"Kamu kenal pasien?"
"Saya dekat dengan pasien. Memangnya ada apa dok? Apakah ada yang parah?"
"Begini, pasien kekurangan darah. Kebetulan stok kantong darah golongan A di rumah sakit ini habis. Apakah anda bisa membantu?"
"Bisa dok, kebetulan golongan darah saya A, ambil darah saya sebanyak yang dokter butuhkan agar pasien selamat dok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
FanfictionKetika luka terlatih bicara Ini kisahku, bersama (namakamu) ku -Iqbaal