Flo bisa mengerti apa yang dikatakan Devan. Memang, sifat dan tampang Devan pasti anak nakal yang suka membolos. Dan ia mengakui bahwa dia sering tidur pada saat guru menjelaskan dan suka bolos pelajaran."Huft, oke kalau gitu, kita mulai yang paling mudah dan mendasar"
Flo menjelaskan dengan pelan pelan hingga Devan benar benar paham. Devan juga mengerti apa yang dijelaskan Flo karena penjelasannya yang tidak susah dan mudah dimengerti.
"Gue kasih latihan soal dan lo kerjain soalnya. Nanti gue periksa" ucap Flo lalu dia mulai memilih soal soal yang akan dikerjakan Devan.
Setelah ia menemukan sepuluh soal, dia langsung memberikannya pada Devan dan Devan mengerjakannya sesuai dengan apa yang dijelaskan Flo.
Flo memehatikan Devan yang sedang mengerjakan dengan serius soal yang ia berikan.
"Dia serius mengerjakannya dan gampang memahami yang gue jelasin. Sebenernya dia nggak bodoh bodoh banget" batin Flo lalu dia memilih bangkit dari duduknya dan mulai menyusuri lorong rak buku. Dia berencana akan meminjam buku untuk yang akan ia baca.
Dia mengambil buku yang mempelajari anatomi manusia. Dan hal yang menyangkut manusia.
Setelah mendapat dua buku dengan tebal halaman, ia kembali ke bangku tempatnya ia duduk. Dia melihat Devan sudah selesai mengerjakan tugas yang ia berikan.
Flo duduk dan mengambil kertas dengan cara dan jawaban yang ditulis Devan. Ia meneliti setiap cara dan Flo tersenyum senang. Dari sepuluh soal, cuma satu soal yang ia salah.
"Lo salah satu nomor" ucap Flo pada Devan sambil memperhatikan kertas itu.
"Kok bisa?" Tanya Devan. Pasalnya ia tadi bisa mengerjakannya dengan mudah.
"Lo tambahin kedua angka ini. Padahal harus dikurangi. Cuma salah itu aja dan gue anggap lo sudah menguasai materi ini" ucap Flo membuat Devan tersenyum bangga.
"Gue gitu" ucap Devan dengan percaya dirinya.
"Nggak usah PD lo. Masih banyak materi yang belum lo pahami. Besok, gue bakal ngajarin fisika. Lo anak IPA kan?" Tanya Flo memastikan dengan raut datarnya
"Iya"
"Oke, besok bawa buku fisika lo dan kita belajar disini sepulang sekolah"
Flo bangkit lalu dia meninggalkan Devan di kursi itu. Devan mengamati punggung Flo yang makin menjauh.
"Apa dosa gue sampe harus diajarin sama itu orang" gumam Devan. Devan memilih bangkit dan mulai berjalan keluar dari perpustakaan.
Sebelum ia pulang, dia melihat Flo tengah berbicara dengan pegawai perpustakaan. Dan Devan bisa melihat bahwa Flo meminjam buku.
"Anatomi manusia? Apa dia mau jadi dokter?" Tanya batin Devan. Devan mengedikkan bahu lalu memilih meninggalkan perpustakaan dan berjalan menuju pakiran.
Dia memakai helm lalu menaiki motor besarnya itu yang berwarna hitam. Dia menghidupkan motornya lalu mengendarai motornya meninggalkan halaman sekolahnya.
**********
Flo tengah berbaring diatas kasurnya setelah dia mengganti baju setelah pulang sekolah. Dia cukup lelah karena sepulang sekolah dia harus mengajarkan Devan selama dua jam dan ia pulang memakai bus dan ia berjalan dari halte bus ke rumahnya.
Flo menimang nimang. Dia pun memilih membaca novel dan sambil memakan camilan yang ia beli sewaktu berjalan. Dirumahnya kosong karena David masih bekerja, Reila yang menemani David bekerja di kantor dan Alvian yang bekerja kelompok.
Ia membaca dan tanpa sadar ia tertidur dengan novel yang masih terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
When LOVE Talked
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam Rank kategori Teenfiction) Flowsia Anastasia, cewek pintar namun bersikap dingin dan cuek. Devandra Johnathan, cowok nakal, suka tawuran, da...