WLT - 27

5.1K 249 0
                                    

Siswa kelas 10 dan 11 Trimiga high School telah menempuh UTS. Sekarang mereka memasuki sekolah dengan kegiatan belajar yang biasa.

Devan pulang kerumahnya pukul 9 malam. Devan tadi bermain bersama sahabatnya di rumah Brian.

"Darimana saja kamu Devan?" Tanya Adam menggema ruangan sunyi itu

"Habis main"

"Sampai jam segini?" Tanya Adam sinis

"Terserah aku. Ini masih jam sembilan"

"Kamu jangan lagi keluar malam jam segini" nasihat Adam

"Memang papa peduli? Papa aja jarang dirumah, terus kenapa aku harus kerumah jam 9 jika papa pulang aja jarang"

"Papa ada kerjaan yang nggak bisa papa tinggal"

"Ya memang, pekerjaan selalu nomor satu" ucap Devan sinis tersenyum mengejek

"Apa maksud kamu?"

"Papa selalu menomer satukan pekerjaan. Keluarga selalu ditinggal dengan alasan pekerjaan. Papa sadar dong, papa yang menomer satukan pekerjaan membuat mama meninggal"

PLAKK

Kepala Devan terhuyung ke samping. Devan tersenyum sinis dan mengelap ujung bibirnya yang berdarah

"Papa mukul aku? Memang aku salah? Menurutku aku nggak salah. Memang papa yang membuat mama meninggal!!" sahut Devan berteriak diakhir kalimat

"Jaga omongan kamu Devan!!" Bentak Adam dengan tangan mengepal

"Memang itu karena papa. Yang papa urus hanya pekerjaan. Papa nggak pernah merhatiin keluarga hingga mama sendirian berjuang dengan penyakitnya. Mama pun meninggal"

"Papa tahu gimana perasaan aku? Papa nggak akan pernah tahu karena papa hanya mentingin kerjaan. Papa adalah kepala keluarga. Papa harus memerhatikan keluarganya, jangan pekerjaan!!!" Teriak Devan lalu dia melangkah keluar rumah

"Devan kamu mau kemana!?? Devan!!" Devan tak mengubris panggilan Adam. Dia menghidupkan motornya dan bergegas pergi

Adam duduk di sofa dengan perasaan sedih

"Maafin aku Sofia. Aku nggak bisa didik Devan dengan baik. Andaikan saja kamu disini dan kita rawat dia bersama" lirih Adam dengan sedih

***********

Esok harinya, Flo berangkat bersama kakanya ke sekolah karena Devan yang tidak kunjung menjemputnya.

Flo masuk ke kelas dan dia juga tak mendapati Devan. Flo bingung kemana Devan.

Flo semakin cemas dan bingung. Ini sudah bel masuk namun Devan tak kunjung ada. Flo juga khawatir saat guru masuk kelas dan menerangi materi

Flo tak bisa berkonsentrasi saat guru menjelaskan. Dirinya selalu melamun dengan pikirannya hanya tertuju ke Devan yang tidak masuk sekolah

"Flo, lo kenapa sih melamun mulu?" Tanya Laila heran melihat Flo

"Gue bingung Devan kemana. Dia nggak masuk" jawab Flo

"Palingan dia sakit Flo"

"Gue harap gitu"

"Udah jangan terlalu dipikirin deh" jawab Laila membujuk Flo

"Hmm"

************

Flo memilih menaiki bus pulang. Dia sudah sampai halte dekat rumahnya, Flo turun dari bus dan beranjak berjalan menuju rumahnya.

When LOVE TalkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang