Devan pulang kerumahnya saat jam tengah berada di jam 12 malam. Sehabis jalan jalan dengan Flo, dia memutuskan bermain di rumah Brian karena dirinya akan bosan jika pulang kerumahnya."Darimana saja kamu?" Tanya Adam menatap Devan yang berjalan memasuki rumah
"Habis dari rumah Brian"
"Kamu jangan terlalu sering pulang malam, walaupun kamu lelaki" ucap Adam memberi nasihat kepada Devan
"Papa peduli apa sama aku? Papa selama ini selalu mementingkan pekerjaan kan? Dan entah kenapa papa sekarang malah memerhatikan Devan lagi. Kenapa pa?" Tanya Devan lirih dan membuat Adam bungkam dengan sedih
"Bukan maksud papa Dev, papa cuma mau perhatian sama kamu. Kamu anak satu satunya papa" ucap Adam dengan lirih
"Terserah papa" ucap Devan dengan kesal. Dia berjalan balik menuju keluar dan berjalan kaki tanpa arah.
Dia hanya pasrah ketika kakinya menghantarkannya kemana saja. Dia berjalan dengan pikiran melayang tentang masa lalunya bersama Ibunya dan papanya.
Dia berhenti didepan rumah seseorang. Dia mengadahkan kepalanya dan ia berada di depan rumah Flo.
Devan mengeluarkan telepon dan mendial nomor Flo. Entah mengapa dia sangat membutuhkan Flo
"Halo"
Tak ada jawaban dari Devan
"Halo ini siapa? Nggak jawab gue tutup" ancam Flo
"Gue didepan rumah lo"
Devan langsung mematikan handphonenya dan ia menunggu kedatangan Flo.
Flo tahu itu siapa.
Yang menelponnya adalah Devan.
Mendengar suara Devan yang begitu entah mengapa membuatnya segera berjalan menuju rumah depannya. Ia pergi menuju depan rumahnya.Dia disana.
Dia menemukan Devan yang masih mengenakan pakaian yang sama dengan wajah dengan raut sedih.Ada apa?
Flo berjalan mendekati Devan. Sampai di depan Devan, ia membuka mulutnya namun segera di tutup karena Devan memeluknya tiba tiba.
Devan memeluk Flo dengan erat. Flo kaget dan Flo membalas pelukan Devan. Flo merasa Devan butuh sandaran.
Flo mengelus punggung Devan dengan pelan dan membuat Devan serasa nyaman
"Ada apa hmm? Ada masalah?" Tanya Flo lembut
Devan tak menjawab. Dia terus memeluk Flo dan hingga sepuluh menit, Devan melepaskan pelukkannya.
"Maaf"
"Nggak apa apa. Lo ada masalah? Lo bisa cerita sama gue biar beban lo menjadi lebih ringan" ucap Flo
"Gue tadi ada sedikit masalah sama papa gue"
"Kenapa?" Tanya Flo halus
Devan tak menjawab. Flo yang menunggu jawaban Devan langsung tahu kalau Devan belum siap buat bercerita
"Kalo lo nggak bisa cerita sama gue, nggak papa kok. Tapi lo bisa datang ke gue buat ceritain masalah lo"
"Makasih Flo"
KAMU SEDANG MEMBACA
When LOVE Talked
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam Rank kategori Teenfiction) Flowsia Anastasia, cewek pintar namun bersikap dingin dan cuek. Devandra Johnathan, cowok nakal, suka tawuran, da...