WLT - 45

4.2K 194 0
                                    


Flo selalu menemani Devan menjalani perawatan kemoterapi. Kadang bersama sahabatnya atau sama Adam.

Kini Devan sudah dua bulan dirumah sakit dan selama dua bulan dia harus berjuang melawan penyakitnya.

Flo melihat Devan semakin kurus dan rambut yang kian hari rontok. Flo kasihan melihat kondisi fisik Devan yang kian memburuk. Namun itu semua demi menghilangkan penyakit mematikan di dalam tubuh Devan

"Nath, Brian. Kalian bisa beliin Devan bubur di depan rumah sakit?" Tanya Flo saat mereka tengah duduk di kursi taman rumah sakit

"Beres"

"Nih uangnya. Sekalian beli enam untuk kita semua" Flo menyodorkan uang seratus ribu ke mereka berdua

"Wihh dapat traktiran nih dari Flo. Kapan lagi coba dapat traktiran. Ayo Nath, kita beli"

Nathan bersama Brian berjalan menjauh dari empat orang yang masih duduk di taman

"Gue beli minum ya sama Nara" sahut Laila tiba tiba berdiri dari duduknya

"Iya. Thanks ya" balas Flo lalu mereka berdua mengangguk lalu pergi menuju kantin rumah sakit

Kini tinggalah Devan bersama Flo. Devan tiba tiba memegang dadanya. Dada Devan merasa nyeri dan sesak

Flo kaget dan mengelus ngelus dada dan juga punggung Devan. Dia bingung harus bagaimana mengurangi kesakitan dada Devan yang terkadang nyeri tiba tiba

"Masih sakit?" Tanya Flo dan Devan menggeleng pelan

Devan tiba tiba batuk. Flo dengan sigap mengambil tissue di tasnya lalu membungkam mulut Devan

Flo melihat bercak darah di tissuenya. Mata Flo berkaca kaca melihat itu. Flo pun menitihkan air mata sedih melihat keadaan Devan

Flo menagis. Devan tau Flo menangis karena penyakitnya. Devan merengkuh badan Flo dan mereka saling berpelukkan

"Kamu jangan nangis ya" bujuk Devan dengan suara lemahnya

Flo hanya mengangguk dan memeluk Devan dengan erat. Flo juga menahan tangisnya agar tak jatuh. Dia tak mau Devan juga sedih melihatnya menangis

"Kamu kapan ujian UTSnya?" Tanya Devan seusai mereka berpelukkan

"Sekitar sebulan lagi"

"Belajar yang baik. Lulus dengan nilai terbaik"

"Pasti. Aku udah dari kecil pinter. Jadi jangan khawatir" balas Flo dengan bangganya. Devan terkekeh lalu mencubit pipi Flo

Mereka tertawa bersama tanpa beban. Semua orang rumah sakit sering melihat mereka bersama setiap hari dan mengenal mereka. Semua orang menatap haru mereka berdua karena rasa cinta yang tulus antara mereka berdua.

****************

Mereka berenam tengah duduk bersama di bawah pohon di atas rerumputan di taman rumah sakit.

Brian dan Nathan membawa bungkusan berisi enam bubur dan Laila bersama Nara membawa minuman dari kantin rumah sakit.

"Lo cepet sembuh Van. Lo kan harus ikut ujian" sahut Nara tiba tiba

"Lo kira gue mau sakit juga" sungut Devan kesal

"Lo mah galak amat. Ditanggapin serius amat. Nggak seru lo"

"Iya. Devan nggak seru"

Para lelaki asyik menggoda Devan. Flo dan Laila hanya memerhatikan sambil makan bubur masing masing

When LOVE TalkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang