Devan sudah sampai di tepi bersama yang lainnya. Namun dia tak melihat Flo. Sudah agak lama dia tak melihat Flo.
Devan melihat teman temannya. Dan dia menyadari bahwa Vina juga tak ada.
Devan mulai khawatir saat melihat Vina sudah tiba
"Mana Flo?" Tanya Laila
"Dia belum sampai? Gue kira dia udah duluan" ucap Vina tak tahu
"Sialan!!" Geram Devan
Devan mulai berenang menuju tengah. Dia harus segera mencari Flo. Tak mungkin Flo hilang karena Flo handal dalam berenang
Devan dengan matanya mencari Flo dalam air yang agak perih dimatanya karena air asin. Walaupun matanya perih, dia harus mendapatkan Flo. Dia tak mau Flo kenapa napa
Devan mendapatkan Flo dengan keadaan tanpa sadar tenggelam di dalam air. Devan segera membawa Flo menuju permukaan air. Dia mulai mengecek hidung Flo.
Devan mendesah lega, Flo masih bernafas. Devan membawa Flo lalu membawanya menuju tepi pantai.
Mereka yang ada di tepi khawatir karena menatap Flo dengan keadaan tak sadarkan diri."Lo kan yang buat Flo tenggelam!?" Tanya Laila kasar kepada Vina yang berakting khawatir
"Kok lo nuduh gue? Gue nggak tahu Flo tenggelam" elak Vina yang dituduh
"Gue yakin lo yang buat Flo tenggelam. Lo mau buat Flo sama Devan pisah dengan cara menenggelamkan Flo. Lo suka kan sama Devan dan lo lakukan ini. Lo cewek iblis" ucap Laila berapi api didepan Vina
"G-gue udah bilang bukan gue. Su-sumpah, gue nggak tahu" elak lagi Vina dengan gugup
"Lo jangan bohong. Flo nggak mungkin tenggelam karena dia sangat ahli dalam berenang. Dan lo juga paling terakhir muncul dan lo bisa menggunakan kesempatan itu untuk mencelakai itu. Jangan harap lo bisa kabur jika Flo terjadi apa apa" murka Laila sambil menunjuk muka Vina yang gugup
Devan menggendong Flo dengan gaya bridal style. Dia sangat cemas dengan Flo.
Devan membaringkan Flo di pasir. Devan mulai menekan dada Flo untuk mengeluarkan air yang terminum. Namun, Flo tetap diam tak sadarkan diri
Devan semakin cemas. Devan memencet hidung Flo lalu melakukan nafasan buatan untuk Flo. Dia berulang kali mengulang itu dengan perasaan kalut dan cemas.
Flo masih tak sadar, Devan menekan dada Flo berulang kali. Flo mulai memuncratkan air dari dalam mulutnya. Semua yang disana mendesah lega melihat itu
"Kamu nggak papa?" Tanya Devan menaruh kepala Flo di pangkuannya. Dia mengelus pipi Flo berulang kali
Flo tersenyum lalu mengangguk. Vina yang melihat Flo sadar semakin gugup. Karena Flo tahu bahwa dirinya lah yang membuat Flo tenggelam
"Lo pergi!!" Ucap lirih Flo menatap Vina dengan tajam. Vina masih diam ditempat
"LO PERGI!! UDAH PUAS LO BUAT GUE TENGGELAM, HAH!? LO MAU BUAT APA LAGI KE GUE SEKARANG!?" teriak Flo
Semua disana menatap Vina dengan tajam. Nathan dan Brian pun tak nyangka bahwa Vina melakukan hal yang bisa membuat Flo mati
"Jadi lo yang buat Flo begini?" Tanya tajam dan raut wajah dingin Devan. Vina mengeluarkan keringat dingin mendengar suara tak bersahabat itu kepadanya
"Lo pergi sekarang!! Jangan pernah lo hampiri kita lagi!! Lo buat Flo hampir mati. Jangan salahkan gue jika lo bakal mati di tangan gue!" teriak marah Devan. Vina menitikkan air mata lalu dia berjalan pergi
"Gue udah curiga sama tu cewek" ucap Nara tiba tiba
"Gue bilang apa. Jangan deket deket sama dia" balas Laila
KAMU SEDANG MEMBACA
When LOVE Talked
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam Rank kategori Teenfiction) Flowsia Anastasia, cewek pintar namun bersikap dingin dan cuek. Devandra Johnathan, cowok nakal, suka tawuran, da...