WLT - 6

6.7K 376 1
                                    


Hari senin telah menyapa. Flo masih tertidur pulas ditempat tidurnya. Alvian membuka pintu kamar Flo dan ia tersenyum melihat adiknya yang masih bergelut dengan bantal dan selimut.

"Flo..." ucap Alvian sambil mengguncang badan Flo.

Flo masih belum sadar. Alvian dengan sabar tetap berusaha membangunkan Flo dan sampai kesepuluh kali dia mengguncangkan badan Flo, Flo terbangun.

"Mandi sana Flo. Udah jam enam" ucap Alvian sambil mengusap kepala adiknya.

"Iya" suara serak Flo terdengar. Flo berjalan dengan bertatih tatih menuju kamar mandi.

Jam 06.30 telah menyapa. Flo berjalan menuruni tangga dan menduduki dirinya di kursi meja makan. Disana sudah ada Reila dan David beserta Alvian di meja sambil menyantap roti panggang dan segelas susu.

"Good morning" sapa Flo lalu mengambil beberapa roti panggang.

"Good morning" balas mereka dan melanjutkan memakan makanan

Mereka menikmati sarapan dalam diam, suara dentingan sendok dan piring menggema menghiasi suasana di meja makan itu.

"Ayo Flo berangkat" ucap Alvian setelah meminum susunya hingga habis.

"Ayo kak" Flo menyusul dengan meminum susu sampai habis dan ia mulai berpamitan dengan orangtuanya

"Alvian sama Flo berangkat dulu" ucap Alvian lalu berjalan keluar rumah sesudah berpamitan

"Hati hati kids" teriak Reila dari dalam rumah dan didengar oleh Alvian dan juga Flo.

Alvian mengendarai mobilnya menuju Trimiga High School.

"Flo gimana keadaan Devan kemarin?" Tanya Alvian memecahkan keheningan yang dilanda dalam mobil itu

"Kayaknya nggak parah banget kak. Cuma mukanya aja babak belur. Dia juga sering berkelahi jadi mungkin udah kebiasaan. Tapi kak, kenapa mereka bisa berkelahi ya?"

"Kakak juga kurang tahu. Bara orangnya suka mancing emosi juga. Mungkin Bara mancing emosi Devan sama yang lainnya"

"Ohh..."

Setibanya mereka di sekolah, Alvian menghantar Flo kekelasnya. Sudah kebiasaan dia menghantar Flo kekelas tiap paginya.

"Belajar yang bener Flo" ucap Alvian di depan pintu kelas Flo

"Iya kak. Kakak juga" ucap Flo memperingati

"Iya. Kakak ke kelas dulu"

"Iya kak" Alvian mengusap puncak kepala Flo lalu berjalan meninggalkan kelasnya. Flo berjalan memasuki kelasnya dan semua anak memperhatikannya.

"Sweet banget lo Flo" celutuk Rina, orang yang duduk didepannya

"Sweet apaan sih lo? Nggak ngerti gue" ucap datar Flo

"Kemarin waktu Devan berkelahi itu lho. Lo memapah Devan dan itu sweet banget" ucap histeris Rina sambil mengingat kejadian tempo hari

"Gue bantu dia" ucap Flo lalu berjalan ke bangkunya dan disana sudah ada Laila.

"Sumpah Flo. Gue nggak tahu lo senekat itu kemarin. Dan berita lo sama Devan berpacaran makin dipercaya anak sekolah" ucap Laila memperlihatkan instagram khusus Trimiga High School yang disana sudah ada fotonya bersama Devan.

"Terserah mereka mau ngomong apa. Gue cuma bantu dia, just it"

"Santai banget bawaan lo ya, gue kalo jadi lo langsung ngebantah tuh gosip"

"Gue males banget ya kalo yang kayak begituan. Jugaan nggak rugi juga gue. Biarin aja" ucap Flo lalu dia mengeluarkan novel dan membacanya. Laila mendengus kesal lalu melanjutkan memainkan HPnya

When LOVE TalkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang