Sudah sebulan Flo bersama sahabat mereka lainnya menjadi kelas 12. Flo juga sudah mengenal semua teman kelasnya, walaupun dia tak akrab dengan mereka
Hari ini, kelas 12 IPA 3 ada pelajaran olahraga. Semua murid berjalan menuju lapangan dan disana sudah ada Pak guru yang sudah menunggu mereka
"Selamat pagi semuanya"
"Pagi pak"
"Hari ini materi kita adalah basket. Kalian akan melakukan pemanasan dengan lari keliling lapangan tiga kali"
Semua murid dengan terpaksa berlari
Devan merasa kepalanya agak pusing saat dia sudah mengelilingi lapangan tiga kali. Devan duduk lalu dia memijit kepalanya
"Kamu kenapa?" Tanya Flo khawatir melihat Devan memijit kepalanya
"Nggak ada. Cuma pusing"
Flo memijit kepala Devan dengan telaten. Devan menikmati pijitan yang diberikan Flo. Flo merasa heran, tak biasanya Devan sakit begini.
"Uhhuukkk uhuuukk" Devan terbatuk. Dia menutup mulutnya dengan tangannya. Devan menatap tangannya dan ada bercak darah ditelapak tangannya. Devan buru buru mengepalkan tangannya lagi
"Kamu nggak papa?" Tanya Flo khawatir melihat keadaan Devan. Flo merasa keadaan Devan memburuk.
"Nggak papa" ucap Devan meyakinkan Flo yang menatapnya cemas.
"Yang cowok segera maju" teriak Pak guru. Devan dengan enggan berjalan menuju pak guru. Flo menatap Devan dengan khawatir
"Kalian buat dua kelompok lalu bertanding"
Semua pada memilih kelompok. Dan satu kelompok banyaknya sepuluh orang.
Semua meminta Devan yang bertanding. Devan menolak, namun dia dipaksa dan jadinya dia bermain
Flo merasa khawatir melihat Devan beraksi ditengah lapangan dengan terik matahari yang menyengat. Devan dengan peluh banyak terus bermain. Dirinya sangat pusing
"DEVAN AWAS" teriak Flo. Bola basket mengenai kepala Devan
Devan merasa pusing. Kemudian Devan limbung dan jatuh pingsan. Flo berlari dengan kencang. Dia menatap Devan khawatir dengan wajah pucat dengan mimisan yang mengalir i
di hidungnya"Cepat panggilkan ambulan" teriak Pak guru. Willy segera menuju ruang guru untuk mengkonfirmasi hal ini dan menelpon ambulan
Flo dengan gelisah memangku kepala Devan di pahanya. Dia mengelap peluh Devan yang terus muncul.
Ambulan datang, Devan dibawa dengan tandu dan dimasukkan ke dalam mobil. Flo pun masuk ke dalam mobil setelah diberi izin oleh Pak guru untuk ikut.
"Kamu harus kuat"
Perasaan Flo menjadi tak enak. Entah mengapa dirinya berasumsi akan ada kejadian yang buruk akan terjadi. Dan Flo berdoa agar pikirannya dan perasaan aneh itu tak terjadi
*************
Flo bersama Adam, David, Reila, dan David tengah menunggu di depan ruang UGD.
Flo duduk disamping Alvian yang setia memeluk badan Flo. Alvian mengusap usap kepala Flo
Tadi, Flo menelpon Adam untuk menuju rumah sakit karena Devan masuk ke rumah sakit. Adam yang lagi bersama David dan Reila pun memutuskan mereka bertiga pergi kerumah sakit.
Alvian pun menyusul kedua orangtuanya setelah dirinya selesai melakukan MOS di UI. Dia juga khawatir dengan Devan. Karena Alvian dan Devan bisa dikatakan dekat
KAMU SEDANG MEMBACA
When LOVE Talked
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} (Beberapa kali dalam Rank kategori Teenfiction) Flowsia Anastasia, cewek pintar namun bersikap dingin dan cuek. Devandra Johnathan, cowok nakal, suka tawuran, da...