WLT - 48

3.5K 194 0
                                    

Flo menjalani hari harinya seperti pertama kali dia bersekolah di Trimiga. Wajahnya menampilkan raut wajah dingin dan datar.

Sikap Flo yang bersama Devan telah hilang seiring Devan pergi meninggalkan Flo.

Semua orang yang melihat Flo hanya mengagumi Flo diam diam. Flo masih dengan julukkannya yang selalu melekat di dirinya 'The Cold Girl'

Flo menghabiskan waktunya dengan membaca novel dan mendengar lagu. Flo terkadang juga bermain dengan sahabat lainnya.

Flo tengah bersandar badannya di kursi taman tempat dia bersama Devan pernah berpelukkan dan tempat Devan berjanji.

HP Flo berbunyi. Flo melihat nomor asing tengah melakukan video call dengannya. Flo pun memilih mengangkatnya

"Halo nak Flo"

Flo kaget, nomor asing yang tak ia kenal tadi adalah nomer Adam, ayahnya Devan

"Eh halo om. Gimana keadaannya?"

"Baik Nak Flo. Flo gimana keadaannya?" Tanya balik Adam tersenyum

"Baik kok om"

"Oh iya, om video call Flo karena ada yang mau ngomong sama Flo. Ini orangnya"

Flo penasaran dan mengikuti pandangan yang terpampang pada HPnya. Flo menutup mulutnya kaget, didepannya sekarang ada Devan yang tengah menatapnya

"Hai Flo" sapa Devan tersenyum. Isak Flo mulai terdengar

"Hei kenapa menangis? Kan udah liat mukaku kan?"

"Kamu jahat" ucap Flo dengan isakkan kecil dimulutnya

Devan hanya tersenyum sedih. Jujur, dia juga tak tahu kalo dirinya berada di Singapore. Dia bangun bangun sudah ada di Singapore. Devan merasa sedih tanpa kehadiran Flo, tapi dia juga harus berjuang agar penyakitnya dapat sembuh

"Kok jahat sih?" Tanya balik Devan

"Kamu tinggalin aku diam diam"

"Maafin aku ya. Aku pergi kan buat sembuh"

"Tapi jangan tinggalinnya diam diam. Kamu nggak tahu gimana cemas dan khawatirnya aku pas kamu nggak ada? Aku takut kamu kenapa napa pas nggak ada aku disana" suara tangis Flo makin keras. Flo tak peduli dengan pandangan orang orang terhadapnya

"Maafin aku ya. Mau kan maafin aku?"

Flo hanya diam lalu tak lama dia mengangguk dengan pertanyaan Devan.

"Nah jangan nangis lagi dong. Senyum" Flo hanya tertawa melihat wajah Devan dengan cengiran besar di wajahnya

"Ihh kamu udah botak" seru Flo melihat kepala Devan yang sudah tak ada rambutnya

"Hehehehehe. Tetep tampan nggak?" Tanya Devan

"Tampan kok" Devan hanya tersenyum senang melihat wajah ceria Flo lagi

"Kamu cepat sembuh ya. Biar bisa balik sini. Kamu jangan langgar janjimu" ingat Flo kepada Devan

"Pasti. Aku akan mengabulkan janji itu"

"DEVANNN" teriak beberapa orang dibelakang Flo. Flo terpekik kaget dengan suara teriakkan itu dari sahabat sahabatnya

"Astaga kalian" kaget Devan di seberang telpon

"Lo video call nggak bilang bilang lo. Gue juga mau liat lo yang makin jelek itu" sahut Nathan

"Sialan lo!! Gue masih tampan seperti biasanya" balas Devan

When LOVE TalkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang