Chapter 1

13.3K 1K 78
                                    

Pagi cerah dimusim dingin. Sang surya bersinar terang diatas lukisan warna biru yang membentang.

Angin berhembus pelan menggoyangkan tirai putih pada sebuah jendela kamar yang terbuka, membawa udara dingin yang datang dengan sangat tidak menyenangkan.

Taehyung mengerjap berusaha menormalkan pandangannya yang sedikit memburam juga menyesuaikan cahaya yang memasuki retina.

Pemuda itu menghela napas.

Satu lagi hari yang baru.

-

"Wah! kau memasak hyung?"

Jin berpaling dari masakannya sesaat untuk menoleh kearah Jungkook yang memasuki dapur.

Pemuda itu tersenyum. "Hm... Kook-ah, tolong bangunkan yang lain!"

Tap-tap-tap

Suara langkah sedikit cepat terdengar bersama Jungkook yang akan berbalik meninggalkan tempatnya.

Pemuda itu mengurungkan niatnya untuk membangunkan para member yang lain.

Jungkook memperhatikan Rapmon yang melangkah gontai menghampiri mereka dengan wajah lesu lengkap dengan penampilannya yang berantakan.

Pemuda itu mengernyit. "Hyung, tumben sekali kau sudah bangun?"

"Hm..." Rapmon berdeham.

Pemuda itu menguap tepat saat melewati Jungkook membuat maknae mereka terkekeh karenanya.

Rapmon tetap melangkah acuh menghampiri kulkas dan mengambil sebotol air yang kemudian dituangkan pada gelas.

Jin melirik Rapmon sekilas, "Apa kau ada janji hari ini?"

Pemuda itu masih fokus memainkan spatula.

"Tidak." Rapmon menggeleng.

Pemuda itu menghampiri meja makan dan mengambilalih salah satu kursinya. "Memangnya apa salahnya aku bangun pagi?"

"Tidak salah, hanya aneh."

Rapmon mengangguk memaklumi. Jika bukan karena tenggorokannya yang terasa kering ia pasti akan tetap bersama mimpi indahnya. Tidur dengan berselimut tebal dipagi musim dingin adalah suatu hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan. "Aku terbangun karena haus,"

"Kalau begitu aku akan membangunkan Jhope hyung saja." Jungkook menyela obrolan mereka.

"Bangunkan Suga dan Taehyung juga!" Jin menambahkan.

Jungkook mendesah. Ia sedikit malas berurusan dengan hyung termudanya.

Tapi, pemuda itu tetap mengangguk. "Arrasseo."

Hanya suara gesekan spatula yang terdengar bersama dengan aroma sedap makanan yang hampir sepenuhnya matang yang memenuhi ruangan setelah kepergian Jungkook. Suasana diantara mereka diselimuti keheningan.

"Wae?"

Jin tiba-tiba bersuara. Menyuarakan tanya serupa yang membuat sebelah alis Rapmon terangkat karena terlalu tak paham dengan arah pembicaraan.

"Wae?" Rapmon memutuskan untuk balik bertanya.

"Kau terlihat tak suka saat aku meminta Jungkook untuk membangunkan Taehyung, kenapa?"

"Tidak." Rapmon menyangkal.

Pemuda itu kembali menenggak air dingin dalam gelasnya tanpa berniat untuk menatap punggung yang membelakanginya.

Jin tak menatapnya saat berbicara.

"Kenapa kau terlihat begitu perduli padanya?" Rapmon memutuskan menatap punggung itu. Berharap sang pemilik rela berbalik dan menatapnya balik.

PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang