Sudah lewat berhari-hari setelah Taehyung meninggalkan dorm, tak ada yang mengetahui dimana dan bagaimana kabar pemuda itu. Bahkan tak ada yang bersuara saat Suga dan Jimin memberitahukan niat mereka untuk pergi ke Daegu menemui Taehyung hari itu. Hingga dua hari telah berlalu dan tak ada kabar apapun dari keduanya, itu membuat semua orang cukup cemas.
Siang tadi, saat Rapmon menerima panggilan telepon dari Manager Lee, semua turut mendengarkan. Terlanjur penasaran tentang apa yang akan disampaikan pria itu. Dan setelah beberapa kalimat akhirnya mereka dengar sebagai sebuah penjelasan untuk hal yang terjadi beberapa hari ini, mereka sungguh dibuat terkejut. Sangat tak percaya dan turut menyesal.
"Hyung, kau serius?" Rapmon bertanya dengan nada tak percayanya. Genangan bening tanpa sadar telah menumpuk dikedua matanya.
Semua yang mendengar pun turut bereaksi serupa.
"Kami sudah di Seoul sekarang. Rapmon datanglah! Tolong bujuk Suga dan Jimin agar mereka mau pulang!"
Rapmon mengangguk, tak sadar jika lawan bicaranya terlalu jauh berada diseberang sana untuk dapat melihat pergerakannya. "Ne, aku akan datang bersama Jhope."
Pemuda yang disebut turut mengangguk menyetujui saat Rapmon meliriknya sebelum mengucapkan kalimat itu.
-
"Jin hyung, tolong jaga Jungkook selama kami pergi!" Rapmon memberikan perintahnya pada member tertua. Pemuda itu telah siap dengan topi dan masker hitam untuk menutupi penampilannya.
Dibelakangnya, Jhope juga tampak berpenampilan serupa.
Jin yang mendengar itu mengangguk. "Tolong kabari kami nanti!" Pintanya. Ia membantu untuk membukakan pintu dan mengantar keduanya keluar.
Setelah mobil yang ditumpangi kedua member itu pergi dari pelataran, Jin hanya dapat menatap jejak ban mobil yang tertinggal diatas salju tipis yang menghiasi halaman dorm mereka. Pemuda itu menghembuskan napas panjang sebelum memasukan kedua telapak tangannya kedalam saku coat yang dikenakannya dan berbalik untuk memasuki dorm.
Tap.
Jin seketika mematung. Netranya menangkap pemuda yang berdiri didepannya dengan mantel tebal dan syal yang melilit lehernya tengah menghadangnya dan menatapnya meminta penjelasan. Jin memahami arti tatapan itu dengan sangat jelas.
"Siapa yang berada di rumah sakit?"
Benar-benar sial. Jin sungguh mengutuk dalam hati untuk pertanyaan yang didengarnya. Kenapa bisa pemuda itu mendengar pembicaraan mereka bertiga saat ia bahkan tengah berbaring dikamarnya. Ia memiliki telinga setajam apa?
-
-
Semua pasang mata langsung tertuju pada Taehyung setelah pemuda itu keluar dari kamar rawat sang ayah. Setelah pemindahan yang dilakukan pagi tadi, Taehyung sama sekali belum mengeluarkan suaranya. Bahkan mendengarnya untuk sekedar menghembuskan napas pun, mereka tak bisa. Taehyung seolah membuat jarak yang terasa begitu jauh untuk mereka. Padahal pemuda itu tepat berada didepan mereka, tapi mereka sangat sulit menggapainya.
Drrtt... drrttt...
Getaran ponsel terdengar jelas disaat hanya hening yang semula menemani mereka. Semua mata lantas kembali tertuju pada Taehyung saat melihat pemuda itu telah menempelkan ponsel ditelinga kanannya.
"Aku akan menemuimu."
Tak ada yang terdengar jelas selain kalimat itu yang keluar dari mulut Taehyung. Sebelum pemuda itu bangkit dan mengambil langkah yang berlawanan dengan keberadaan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE
FanfictionAku hanya bisa menyembunyikan lukaku bukan, menyembuhkannya. - Taehyung (Complete)