Chapter 16

7.1K 729 101
                                    

Jika ini terakhir maka seharusnya semua sempurna.

Tapi...

***

Dalam diam, Taehyung menatap pantulan wajahnya dalam cermin. Sepasang manik kembar dengan lensa hijaunya yang penuh tipu daya, hidung, bibir, dan juga rahang tegas miliknya yang terbentuk dengan begitu sempurna. Tubuhnya memang berada disana, duduk diruang tunggu bersama enam member Bangtan lain yang juga sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tapi, pikirannya melayang entah kemana.

"Aku tidak akan mati!"

Meski Taehyung berucap penuh keyakinan tapi tatapan pemuda itu memancarkan perasaan berbeda. Hanya dengan menatapnya langsung, Hyunsik dapat melihat keraguan didalam tatapan itu. Taehyung terus keras kepala dan mengatakan dirinya baik-baik saja tanpa harus melakukan operasi tapi, sebagai seorang Dokter, Hyunsik mengetahuinya. Taehyung tak pernah baik-baik saja.

Kondisi Taehyung buruk dan akan semakin buruk jika ia terus menunda untuk tak melakukan operasi. Meskipun sangat mengetahuinya tapi, tak ada ucapan lain yang dapat Hyunsik keluarkan saat lagi-lagi kalimat Taehyung membungkam seluruh gerak bibirnya.

"Aku tidak akan mati! Aku tidak akan menyerah. Jika aku ingin menyerah, aku sudah melakukannya dari tiga bulan yang lalu."

Sepasang manik Taehyung bergerak gusar sesaat sebelum beralih kembali menatap Hyunsik dengan tatapannya yang serupa. Tatapan yang diisi oleh keraguan. Pemuda itu menggigit bibirnya sebelum ia kembali berkata, "Aku lebih mengetahui tubuhku daripada kalian," ia menghela napas. Lalu, Tatapannya berubah memohon. "Jadi, jangan katakan seolah-olah aku akan mati jika aku tak melakukan operasi itu!"

Hyunsik terhenyak. Seluruh huruf yang ia ketahui seolah menghilang dan membuat otaknya kesulitan menemukan kata-kata yang sepantasnya ia ucapkan. Pria dengan jas putihnya itu lantas hanya dapat menggeleng lemah. "Tapi, jika kau terus menunda operasi maka kemungkinannya," kalimatnya habis. Ia bahkan tak sanggup untuk melanjutkan ucapannya saat tatapan mereka bertemu. Saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana setetes air bening itu meluncur keluar dari manik indah pemuda didepannya.

"Aku bilang aku tidak akan mati!" Taehyung kembali bersuara meski dengan nada yang terdengar lebih lirih dari sebelumnya setelah tanpa sadar ia telah mengizinkan air mata turun membasahi pipinya.

Setelah mengendalikan perasaannya yang turut kacau karena melihat air mata Taehyung, Hyunsik lantas kembali berucap dengan lebih tegas. "Baiklah, kau memang tidak akan mati. Dan kau memang tidak boleh mati!"

Kalimat itu, kalimat yang seolah memberikan keyakinan yang sesungguhnya bagi Taehyung. Kalimat yang mampu memupus sedikit rasa takut dan ragu dihatinya. Meski Taehyung harus membodohi diri sendiri dengan berusaha mempercayainya tapi, ia tetap berusaha percaya.

"Aku tidak akan mati semudah itukan?"

Taehyung lantas membasahi bibirnya yang terasa kering menyambung lirihannya yang bahkan tak mampu didengar siapapun didalam ruangan yang ramai itu. Pemuda itu menajamkan penglihatannya saat merasa pandangannya mulai memburam karena matanya yang kembali terasa perih.

Untuk kali ini, Taehyung tak akan mengizinkan lagi air mata membasahi pipinya. Penampilannya telah sempurna untuk bertemu dengan para ARMY dan ia tak ingin merusak semuanya.

PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang