"Aku lelah..." Taehyung bergumam pelan.
Pemuda itu melemparkan dirinya kasar pada single bed miliknya dan memilih memejamkan mata. Ia sangat lelah dan keringat sedari tadi telah membanjiri tubuhnya.
Hari ini, Taehyung disibukkan dengan begitu banyak latihan untuk persiapan come back Bangtan. Membuat seluruh tulangnya terasa remuk dan tenaganya nyaris terkuras habis karena sepanjang hari tubuhnya terus bergerak tanpa henti.
"Apa kau tidak bisa membersihkan tubuhmu terlebih dahulu?"
Suara itu membuat Taehyung membuka kedua matanya kembali.
Ugh!
Pemuda itu mengernyit saat pemandangan yang berputar menyambut penglihatannya pertama kali.
Kepalanya terasa sedikit berdenyut saat ia berusaha mendudukan tubuh lelahnya. Membuat tangannya tanpa sadar telah beralih fungsi untuk mencengkram rambutnya erat, berusaha mengalihkan sensasi tak menyenangkan yang dibawa denyutan dikepalanya.
"Ada apa denganmu?" Jimin menatap Taehyung aneh sekaligus heran. Pemuda itu masih sibuk mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.
Sama halnya dengan pertanyaan pertama yang diacuhkan, pertanyaan kedua yang dilontarkan Jimin pun bernasib serupa.
Taehyung menghiraukannya. Tak memperdulikan Jimin yang terus menatapnya, pemuda itu bangkit dan melangkah terhuyung menuju kamar mandi.
Meninggalkan sebuah tanya dan menghilang begitu saja bersama suara debam pintu yang tertutup keras. Menyisakan satu hembusan napas cemas yang berhasil mengudara.
Jimin melemparkan handuknya asal kebelakang tepat setelah pemuda itu berhasil mendudukan tubuhnya di single bad miliknya. Kedua netra hitam pemuda itu menatap penuh tanya pada tempat tidur yang kini berada didepannya seolah-olah ia tengah bertatapan langsung dengan si pemilik.
-
"Makanan datang!"
Seruan dari pria bernama lengkap Lee Sejin yang muncul dari ambang pintu dengan dua kresek besar ditangan kanan dan kirinya itu mengundang semua member yang berada diruang tengah untuk menoleh.
"Pizza!"
Manager Lee berseru seraya menempatkan bawaannya diatas meja dengan senyum andalannya.
"Woah... pizza!" Jin dengan mata berbinar menatap sekotak pizza dengan topping keju dan daging favoritnya. Senyum pemuda itu merekah.
Jungkook terkekeh pelan melihat reaksi yang ditunjukan member tertua. "Kau seperti melihat harta karun saja, hyung!"
"Terima kasih, hyung."
Mengacuhkan maknae, Jin lebih memilih mengucapkan terima kasih pada Manager Lee.
"Hm, gomapta hyung." Jhope menimpali.
Manager Lee hanya mengangguk membalas semua ucapan terima kasih yang dilontarkan padanya tak lupa dengan senyumannya seperti biasa.
"1, 2, 3, 4, 5... eh, hanya lima?"
Jari telunjuk yang semula digunakan untuk menunjuk satu persatu member berakhir dengan menggantung diudara. Manager Lee kembali menghitung memastikan ia tak salah.
Tapi, jumblah anak asuhnya yang berada diruang tengah memang tak lengkap seperti yang seharusnya.
Ada dua orang yang tak hadir disana, ia baru menyadarinya.
"Dimana Jimin dan V?"
Tap... tap...
Jimin menuruni anak tangga dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE
FanfictionAku hanya bisa menyembunyikan lukaku bukan, menyembuhkannya. - Taehyung (Complete)