Ending part 1

7.2K 616 127
                                    

Udara disekitarnya terasa menghilang. Untuk sesaat Taehyung lupa cara bernapas karena rasa sakit yang tak tertahankan menghantam kepalanya berkali-kali. Tubuhnya meluruh ke lantai bertepatan setelah ia berhasil menyentuh pintu ruang rawatnya, kepalanya membentur lantai teramat keras dan ia yang terbatuk menyemburkan cairan merah pekat yang sejak tadi memang terasa menyangkut ditenggorokannya. Mata sayunya menatap nanar noda merah yang berhasil menodai lantai. Bayangan tentang rupa sang ayah yang baru saja membuka mata terlintas begitu saja, senyuman teman-temannya di Bangtan, wajah cemas Manager Lee, Taehyung seolah dapat melihat itu semua.

Lalu, bayangan sang ibu yang kerap memeluknya hangat dan tersenyum lembut setiap menyambut kedatangannya di rumah berhasil membuat Taehyung meneteskan airmata. Haruskah berakhir di sini saja? Ia sudah lelah dan sangat kesakitan. Tapi, Taehyung ingat janji pada Ayahnya.

Semakin Taehyung berusaha bertahan, rasa sakit itu semakin tak tertahankan. Ingin berteriak meminta tolong tapi suaranya seolah tertelan begitu saja.

"Uhuk..." lagi, Taehyung terbatuk. Cipratan darah segar kembali mengotori lantai tempatnya berbaring. Tubuhnya meringkuk menahan rasa sakit yang mendera.

Perlahan-lahan mata sayunya terpejam dan sebelum kegelapan mengambilalih seluruh kesadarannya, Taehyung dapat melihat bayangan seseorang yang menghampirinya.

Eomma... bantu aku. Izinkan aku tinggal lebih lama lagi.

"TAEHYUNG!"

Seruan panik itu berasal dari Suga yang berlari menghampiri Taehyung dengan wajah kentara panik dan cemas. Saat Suga membuka pintu kamar rawat Taehyung, ia langsung disuguhkan dengan pemandangan Taehyung yang telah berbaring dilantai memunggunginya. Suga tahu hal buruk pasti telah terjadi pada pemuda itu. Sehingga saat ia menghampiri Taehyung dan kemudian mendapati ceceran darah dilantai, Suga tak bisa lagi mengendalikan rasa cemasnya.

"Taehyung!"

"Hyung ada a-" Rapmon tak sempat melanjutkan kalimatnya. Netra pemuda itu membulat terkejut mendapati keadaan Taehyung tak sadarkan diri di depannya. Begitu pula Jhope yang kemudian mendekat dengan wajah tak kalah cemasnya.

"Hyung, Taehyung baik-baik saja bukan?"

Dengan tangan gemetar, Suga mencoba memeriksa denyut nadi dan napas Taehyung. Suga tercekat dan kepanikan semakin jelas tampak diwajahnya. "Cepat panggil dokter!"

_

"Dok, apa yang terjadi pada Taehyung?" Rapmon mewakilkan untuk bertanya paling pertama begitu melihat Hyunsik keluar dari ruang rawat Taehyung. Dokter itu memang dipanggil datang setelah kejadian collapse nya Taehyung setengah jam yang lalu.

Dengan raut lelah yang tampak jelas tercetak diwajahnya, Hyunsik menatap Rapmon dan kedua pemuda di belakangnya bergantian. Hyunsik mengenal Suga tapi, ia tak begitu mengenal dua yang lainnya. Meski begitu rupa mereka tetap tidak asing.

"Bagaimana keadaannya? Apa Taehyung baik-baik saja?" Rapmon kembali bertanya karena Hyunsik tak juga menjawab dan hanya balik menatapnya.

"Untuk saat ini, iya."

"Untuk saat ini? Maksud anda?" Jhope di belakang Rapmon turut bersuara. Sementara Suga hanya menatap Hyunsik dengan tatapan meminta penjelasan.

"Kami akan siapkan ruang operasinya. Dua jam lagi Taehyung akan segera dioperasi." Hyunsik menatap Suga, ingin melihat reaksi pemuda itu. Kemudian beralih pada Rapmon. "Untuk saat ini biarkan Taehyung beristirahat. Kalian boleh melihatnya tapi tolong untuk tidak mengganggunya."

"Apa Taehyung akan sembuh setelah dioperasi?"

Hyunsik tersenyum mendengar pertanyaan itu. Tentu saja tidak ada yang dapat menjaminnya seratus persen. Tapi untuk pasiennya, ia selalu berusaha semampu yang ia bisa. "Berdo'a lah agar operasinya lancar dan Taehyung dapat kembali pada kalian!"

PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang