Chapter 18

5.7K 700 189
                                    

"Maafkan aku..."

Hanya kalimat itu yang terus keluar secara berulang dari mulut Taehyung. Tangan pemuda itu yang semula memeluk lutut telah beralih menjambak rambutnya saat rasa sakit itu semakin menjadi-jadi didalam sana.

Perlahan setetes demi setetes cairan bening itu jatuh dari kedua matanya yang sayu. Tak ada isakan yang terdengar meski semakin lama aliran itu telah berhasil membanjiri kedua pipinya yang pucat tanpa rona.

Hanya kemudian, keheningan yang semula mendominasi disana tergantikan oleh suara ringisan kesakitan yang keluar dari mulutnya.

-

"BTS! BTS! BTS!"

"KIM NAMJOON!"

"KIM SEOKJIN!"

"MIN YOONGI!"

"JUNG HOSEOK!"

"PARK JIMIN!"

"JEON JUNGKOOK!"

"KIM TAE-kenapa hanya berenam?"

"Kenapa V oppa tidak ada?"

"Kemana Taehyung?"

"Apa yang terjadi?"

"Kemana V oppa?"

Teriakan-teriakan penuh semangat itu tiba-tiba berganti menjadi bisikan-bisikan para penonton saat Bangtan hanya tampil berenam.

Diantara keenamnya tak ada yang mengeluarkan suara selain senyum paksa yang coba mereka ukir diwajah masing-masing saat mereka mendengar bisikan-bisikan itu. Bahkan suara itu terlalu keras untuk sekedar disebut bisikan. Tapi mereka tak mampu berbicara saat mereka sendiri tak tahu apa yang harus mereka katakan. Mereka sungguh tak tahu penjelasan seperti apa yang harus mereka berikan disaat mereka sendiri juga tak yakin apa yang sebenarnya terjadi. Taehyung menghilang terlalu tiba-tiba disaat semua orang panik karena keadaan Jimin.

Setelah penampilan selesai, barulah Rapmon selaku pemimpin diantara mereka mulai membuka suaranya. Pemuda itu meminta maaf karena ada sedikit kejadian tak menyenangkan yang membuat Taehyung tak dapat tampil kembali bersama mereka. Tapi pemuda itu juga mengatakan Taehyung baik-baik saja dan tak perlu cemas saat pemuda itu mendengar bisikan orang-orang yang mulai mengkhawatirkan Taehyung. Apalagi semua orang mengetahui jika beberapa bulan lalu Taehyung baru saja berkabung setelah ditinggal Ibu dan kedua adiknya untuk selamanya.

Sementara itu, yang lain hanya diam mendengarkan ucapan Rapmon. Rasa kagum itu menghampiri mereka saat mendengar betapa fasih Rapmon berbicara. Pemuda itu tak terlihat canggung seolah ia menyampaikan fakta yang sebenarnya meski semuanya hanya kebohongan semata yang ia gunakan sebagai alasan agar para ARMY tak mencemaskan mereka, terutama Taehyung.

"Kami minta maaf sebelumnya. Kami juga berharap hal ini tidak akan terulang lagi." Tutup Rapmon dalam penjelasannya.

Yang lain tampak mengangguk membenarkan. Sebagian penonton ada yang terlihat tak puas dengan penjelasan itu tapi sebagian lagi merasa lega. Karena mereka berpikir Taehyung baik-baik saja meski pemuda itu tak dapat tampil bersama yang lain.

"Saranghae ARMY!" Jin melambaikan tangannya. Pemuda itu juga menampilkan senyuman yang membuat hati semua orang merasa damai.

"Annyeong ARMY!" Tutup Jhope. Sebelum mereka meninggalkan panggung dengan lampu penerangan yang telah digelapkan.

Beberapa ARMY tampak kecewa karena tak ada yang bersuara selain mereka bertiga. Tapi, mereka berusaha memakluminya. Berpikir mereka pasti kelelahan setelah melakukan sebuah pertunjukan. Apalagi dengan salah seorang anggota yang tak bergabung bersama mereka.

PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang