Ceklek.
Manager Lee dan Rapmon muncul setelah pintu terbuka. Tapi kehadiran mereka tak disadari oleh dua orang lain yang berada didalam ruangan. Taehyung dan Jungkook terlalu fokus dengan hal yang mereka lakukan hingga mereka tak menyadari suara derap langkah yang menghampiri mereka.
"Jungkook, kau berdarah?"
Gerakan tangan Taehyung lantas terhenti. Suara yang tak asing itu menyapa pendengarannya dengan nada tak biasa. Pemuda itu lalu menoleh dan tak terkejut saat mendapati Manager dan Leader Bangtan telah berada tepat didepannya.
Sedangkan Jungkook yang telah terduduk lemas ditempatnya tampak sangat terkejut setelah melihat kedatangan keduanya. Pemuda itu lantas buru-buru duduk tegak dan menyingkirkan sapu tangan pemberian Taehyung yang telah dipenuhi darah dari hidungnya.
Taehyung menghela napas saat melihat semua hal yang Jungkook lakukan. Berpikir bahwa semua itu percuma jika pemuda itu ingin menyembunyikannya karena Manager Lee dan Rapmon telah melihat semuanya. Tapi, Taehyung memilih diam. Juga enggan bersuara untuk sekedar menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi meski ia telah menangkap tatapan penuh penjelasan dari keduanya.
"Jungkook kau baik-baik saja?"
Setelah melirik Taehyung yang hanya balas menatapnya dalam diam, Manager Lee langsung menyerang Jungkook dengan pertanyaannya. Raut wajah pria itu kentara cemas terutama saat mengingat kembali sapu tangan penuh darah yang disembunyikan Jungkook dibalik punggungnya.
"Kau itu masih sakit, kenapa keluar disaat cuaca seperti ini?"
Bahkan sama sekali tak ada amarah dalam pertanyaannya meski dua jam terakhir ia telah dibuat kebingungan juga panik karena Jungkook yang menghilang.
"Tidak apa-apa hyung. Aku baik-baik saja. Maaf telah membuatmu cemas."
Manager Lee hanya dapat menghela napas mendengar penjelasan yang terdengar seperti sebuah pembelaan diri itu. Juga permintaan maafnya yang membuat Manager Lee tak dapat membuka mulutnya.
"V, aku ingin bicara denganmu!"
Rapmon yang semula hanya diam akhirnya angkat suara. Pemuda itu melirik Taehyung yang kemudian ucapannya diangguki oleh pemuda itu.
Taehyung langsung bangkit dari posisinya setelah ia menjawab ajakan Rapmon. Pemuda itu lalu menatap Manager Lee. "Hyung, tolong jaga ayahku!"
-
Taehyung melangkah dengan lemas melewati kerumunan orang-orang yang mengelilingi Jimin yang tampak kesusahan bernapas. Pemuda itu sempat melirik Jimin yang tengah diambang kesadaran sekilas sebelum memilih berpaling dan melanjutkan langkahnya pergi meninggalkan tempat itu.
-
"Dimana dia?"
Tak ada yang dapat menjawab pertanyaan Suga. Membuat pemuda itu mengacak rambutnya frustrasi, tak perduli bahwa itu sebenarnya telah ditata sedemikian rupa.
Rapmon disampingnya juga tampak menanti-nanti dengan cemas. Hanya tinggal tersisa sepuluh menit untuk tampilan mereka yang selanjutnya dan Jimin berkemungkinan tidak akan dapat bergabung tampil karena kondisi pemuda itu baru saja drop. Padahal Jimin memegang banyak bagian lagu yang penting. Dan, itu membuat semua orang berpikir keras bagaimana cara mereka menutupinya.
Lalu, tiba-tiba Taehyung justru menghilang. Tak ada yang mengetahui kemana perginya pemuda itu setelah terjadinya keributan tadi. Jin yang mengaku terakhir bertemu Taehyung didekat panggung pun turut kehilangan pemuda itu. Bahkan ponselnya selalu tersambung tapi tak pernah ada jawaban. Itu membuat semua orang cukup untuk merasa marah. Mereka semua telah kacau karena Jimin dan kepergian Taehyung semakin memperparahnya. Mereka tak mungkin tampil hanya dengan dua vokalis. Meskipun mereka dapat melakukannya tapi bukan berarti itu akan sama seperti saat mereka tampil lengkap. Dan yang lebih penting, apa yang harus mereka katakan pada semua ARMY yang hadir jika mereka hanya tampil berlima saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE
FanfictionAku hanya bisa menyembunyikan lukaku bukan, menyembuhkannya. - Taehyung (Complete)