Prolog

7.4K 567 18
                                    

Hallo! Sebelum ke cerita, saya info terlebih dahulu jika sebelumnya novel ini sudah diterbitkan di webnovel Comica dan tamat sejak dua tahun yang lalu. Namun, karena ada pergantian nama perusahaan dan ditiadakannya plaform novel dari web tersebut mulai akhir bulan ini, maka novel ini akan saya terbitkan kembali di sini mungkin dengan sedikit perubahan ke depannya. Begitulah, hehehehe ....  

Selamat membaca! ^^

.

.

.

Prolog

Yong Rui—raja iblis berusia lima ratus tahun berekspresi datar. Terlihat tanpa emosi saat menatap barisan rapi sepuluh ribu prajurit khayangan di hadapannya. Sebagian dari prajurit itu bersenjata pedang, sebagian kecil bersenjata tombak, sementara sisanya bersenjata panah. Sepertinya dewa langit tidak main-main saat mengatakan akan menghukum Yong Rui dan Xiao Wen—sang dewi hujan berusia empat ratus tahun atas kesalahan besar keduanya.

"Menyerahlah, dan ikut aku untuk menghadap Raja Langit!" seru dewa perang. Suara kerasnya menyaingi gelegar petir dan gemuruh angin di kejauhan, tapi Yong Rui bergeming.

Ekspresi raja iblis sama sekali tidak memperlihatkan ketakutan, sebaliknya, dia mengangkat dagu tinggi, begitu agung dalam keangkuhannya. Yong Rui sudah siap mati—berperang hingga tetes darah terakhir demi mempertahankan wanita yang dicintainya.

"Dosa kalian terlalu besar," sambung dewa perang saat Yong Rui tidak kunjung menyerah. "Menyerahlah atau kalian akan mati di tanganku!"

Yong Rui menipiskan bibir saat mendengar kalimat bernada ancaman itu. Menyerah? Kata itu sungguh terdengar menggelikan di telinganya. Dia seorang Yong Rui—raja iblis paling ditakuti. Hanya kematian yang bisa membuatnya menyerah.

Satu detik.

Dua detik.

Kedua telapak tangan dewa iblis mulai mengeluarkan cahaya putih keemasan menyilaukan, membuat prajurit-prajurit khayangan semakin waspada, merapatkan barisan, bersiap menerima serangan dahsyat darinya.

"Persetan dengan kalian!" Yong Rui berteriak, disambut oleh suara gelegar gemuruh. Kemarahan yang membumbung dalam dirinya sudah tidak bisa ditahan lagi.

Bukan keinginannya atau Xiao Wen untuk terikat benang merah takdir, dan jatuh cinta. Kenapa para dewa tidak menyalahkan dewa jodoh untuk hal itu?

Pikiran itu membuat raja iblis semakin murka.

"Aku akan membinasakan kalian semua!" raung Yong Rui bengis.

Raja iblis menghentakkan kaki kanannya ke atas tanah, akibatnya bumi pun bergetar, langit semakin gelap, dan udara semakin dingin, membekukan tulang.

Dengan gerakan secepat kilat ia menerjang maju. Sesuai dengan keinginannya, kuku-kuku jarinya mulai memanjang, begitu tajam hingga mampu mencabik dan merobek daging musuh yang berada dalam jangkauannya.

Darah prajurit-prajurit khayangan pun tumpah, menodai putihnya tumpukan salju di atas tanah.

Yong Rui tersenyum puas, menikmati setiap darah yang menetes dari ujung-ujung kuku tangannya. Pria itu sudah bertekad untuk menang demi istri dan calon anaknya yang akan segera lahir. Sebenarnya ia sudah bisa menduga jika dewa perang akan segera mengetahui tempatnya menyembunyikan Xiao Wen dan calon anak dalam kandungan istrinya. Namun, ia sama sekali tidak menyangka jika dewa perang akan menemukannya secepat ini.

Pertempuran terus berlangsung dengan sengit. Ribuan anak panah dilesatkan ke arah Yong Rui. Merasa terdesak, raja iblis pun memutuskan untuk memanggil senjata pusaka miliknya.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang