Bab. 18 : Sad Wind

1.5K 258 5
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.

Selamat membaca!

.

.

.


Xiao Ling menatap hutan penuh cahaya dihadapannya dengan ekspresi datar. Ia kembali melangkah, tapi langkahnya terhenti saat dua orang dewi berparas cantik menghadangnya.

"Apa yang dilakukan seorang iblis di tempat suci Dewi Naga?" tanya salah satu dewi itu pada Xiao Ling.

Xiao Ling tidak bergeming. Saat ini dia tidak memiliki waktu untuk meladeni dua orang dewi yang diyakininya bisa dikalahkannya dengan sangat mudah.

Ia menarik napas dalam, berusaha meredakan emosi yang menjalar cepat melalui pembuluh darahnya.

Xiao Ling menghitung dalam hati dan kembali bicara saat emosinya dirasa telah stabil, "Aku datang untuk menemui Dewi Naga," terangnya membuat dua orang dewi itu saling melempar tatapan tak percaya.

"Seorang iblis ingin menemui Dewi Agung?" cibir dewi kedua.

Xiao Ling bersikap sangat tenang mendengar penghinaan yang dilontarkan secara terang-terangan itu.

Wanita itu melangkah anggun ke sisi kiri dan balas berkata, "Aku bukan iblis biasa. Aku putri dari Raja Iblis Yong Rui, dan itu artinya kedudukanku lebih tinggi dari dewi rendahan seperti kalian." Xiao Ling memberikan penekanan pada kalimat terakhirnya.

Keheningan meraja. Dua dewi muda itu terbelalak mendengar pengakuan Xiao Ling yang mengejutkan. Mereka terkejut karena melihat sosok putri, buah cinta dari hubungan terlarang antara Dewi Hujan dan Raja Iblis.

Ia menyipitkan mata. "Berani sekali dewi rendahan seperti kalian menghalangi jalanku."

Kedua dewi itu bergeming. Aura yang dipancarkan tamu tak diundang di hadapan mereka memang terasa berbeda dengan iblis pada umumnya. Namun mereka tidak bisa percaya begitu saja.

"Tidak bisa. Kau tidak boleh masuk ke dalam Hutan Kehidupan."

Xiao Ling berdesis. Kedua tangannya siap mencekik leher kedua dewi berparas cantik itu, namun sebuah suara wanita yang terdengar merdu menghentikannya.

"Izinkan dia masuk!" seru sebuah suara dari kejauhan.

Kedua dewi itu langsung berlutut dan menjawab penuh hormat, "Baik, Dewi."

Xiao Ling tidak mengulur waktu lagi. Dengan langkah tergesa ia memasuki wilayah hutan kehidupan yang penuh dengan cahaya hingga ia merasa jika cahaya itu bisa membutakan kedua matanya.

Indra pendengarannya bisa mendengar bisik-bisik para dewi dari balik rapatnya hutan. Xiao Ling tidak peduli, ia setengah berlari untuk mencari keberadaan sang dewi.

Langkah kakinya seketika terhenti saat tiba disuatu taman besar dengan air mancur di tengah-tengahnya.

Harum bunga menggoda indra penciumannya, burung-burung kahyangan menari-nari di atas rambut Xiao Ling yang berwarna hitam, sehitam arang dan mengkilat terkena cahaya.

Bau harum itu menghipnotisnya, sesaat membuatnya lupa tujuan awalnyanya datang ke tempat ini.

Xiao Ling menggelengkan kepala pelan. Ia memutar tubuhnya untuk mencari keberadaan sang dewi di taman bunga memesona ini.

"Dewi Naga, saya datang untuk memohon pertolongan Anda," tukas Xiao Ling dengan nada penuh penghormatan.

Tidak ada jawaban.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang