Double Update. Hehehe T-T
.
.
.
Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.
Selamat membaca!
.
.
.
Bab. 28 : The Withering Flowers
.
.
.
Diatas takhtanya, Dewi Naga terlihat sangat gelisah. Hatinya sudah berhasil dibuat tersentuh oleh pengorbanan dan upacara penghormatan yang dilakukan oleh keempat raja dari empat wilayah kerajaan. Namun, hukum para dewa mengikatnya, dia tidak bisa ikut campur urusan manusia jika hal itu bisa mengubah takdir yang sudah ditetapkan.
Sang dewi terlihat berpikir keras, hingga akhirnya sebuah jalan keluar melintas dalam pikirannya. Kali ini dia terpaksa menggunakan seseorang untuk membantu para raja yang sedang kesulitan. Ia memusatkan pikirana untuk memanggil seorang wanita yang pernah ditolongnya. Tanpa menunggu lama, dia bisa merasakan sosok itu menjawab panggilan, dan tanpa menunggu lama juga sang dewi pun mengutarakan keinginannya.
Dia meminta pengorbanan sang wanita sebagai imbalan atas pertolongan yang diberikannya dulu. Dengan gerakan perlahan sang dewi kembali membuka kedua matanya. Suaranya yang terdengar merdu mengalun memanggil para abdinya. "Perketat penjagaan. Apa pun yang terjadi nanti, jangan izinkan Dewa Perang masuk ke dalam istana ini kecuali atas izinku!" perintahnya mutlak, tanpa ekspresi.
Di tempat lain, jauh di dalam istana iblis, Xiao Ling tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa keras, namun tawanya terdengar begitu getir dan menyedihkan. Lihatlah bagaimana cara takdir mempermainkannya. Beberapa saat yang lalu Dewi Naga memanggilnya dan mengutarakan keinginan, lebih tepat memberi perintah untuk membantu empat raja untuk melenyapkan pasukan iblis yang dipimpin oleh Dong Lei.
Tawa itu digantikan oleh kekehan kering. Xiao Ling beranjak dari atas tempat tidurnya yang nyaman menuju meja riasnya. Dia melihat pantulan dirinya di cermin perunggu yang diletakkan di atas meja rias. Xiao Ling mengambil sisir giok, dengan gerakan perlahan dia mulai menyisir rambut hitam panjangnya yang mengkilap. Pada akhirnya keinginanya untuk membantu bangsa manusia terwujud. Sang Dewi Naga sendiri yang memerintahkannya untuk melenyapkan Dong Lei dan pasukannya.
Wanita itu melepas napas yang sedari tadi ditahannya. Diletakkanya kembali sisir gioknya di atas meja rias. Untuk terakhir kali Xiao Ling menatap pantulan dirinya pada cermin sebelum akhirnya dia bergerak dan berdiri untuk mencari keberadaan Jin Hai.
Ekspresi pertama yang diperlihatkan Jin Hai saat Xiao Ling mengutarakan apa yang akan dilakukannya adalah ekspresi marah.
"Bagaimana bisa sang dewi meminta Anda untuk melakukan hal itu?" ada nada jijik yang terselip dalam suara Jin Hai saat mengatakannya. Dia tidak menyangka jika sang dewi akan meminta Xiao Ling untuk melenyapkan bangsanya sendiri.
Xiao Ling tersenyum miris. Dia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga dengan gerakan anggun dan menjawab lembut, "Ini sudah takdir."
Ucapannya disambut tawa mencemooh Jin Hai. Untuk pertama kalinya Jin Hai berani menyentuh bahu Xiao Ling dan mengguncangnya keras. "Anda tidak perlu melakukannya," katanya serius. "Anda memiliki darah setengah dewa," sambungnya mengingatkan. "Anda hanya perlu mencari paman Anda dan mengatakan perihal ini padanya." Satu alis Xiao Ling diangkat tinggi. "Melawan Dong Lei dan pasukannya sama saja seperti bunuh diri," sambung Jin Hai.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Melody of Your Heart
FantasyEbook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu menjadi incaran para penguasa kerajaan di bumi, karena jantung keturunan raja iblis yang dikenal sebaga...