Kabar mengenai hukuman cambuk yang diterima Jun Jie akhirnya sampai ditelinga Kaisar Ding Xiang. Kaisar mengetatkan rahang, menatap sang pembawa berita dengan ekspresi murka. Balairung istana mendadak sunyi senyap. Para pejabat serta petinggi istana terlalu takut untuk membuka mulut. Dalam keheningan panjang yang terasa berat mereka menunggu sang kaisar bicara.
"Pangeran Kedua dihukum cambuk?" Pertanyaan itu dilontarkan dengan nada tenang tapi penuh dengan penekanan. Ding Xiang mengetuk-ngetukkan jari, sementara pandangannya tidak beralih dari sosok pria pembawa berita yang kini berlutut pada satu kaki di hadapan kursi takhta sang kaisar. Kaisar memasang pose serius, kedua matanya menyipit tajam. "Apa yang dilakukannya hingga dihukum cambuk?" tanyanya masih dengan nada tenang yang sama.
Sang pembawa berita menundukkan kepala sebelum menjawab dengan nada takzim. Diceritakannya apa yang terjadi di Perguruan Wen Yan beberapa hari yang lalu hingga dijatuhkannya hukuman pada Jun Jie. Pria muda berusia tiga puluh lima tahun itu tidak mengurangi pun tidak menambah apa yang diketahuinya. Ia menceritakannya sesuai dengan apa yang terjadi.
"Jadi karena seorang wanita?" ucap Ding Xiang dengan senyum sinis sementara kedua matanya berkilat, memperlihatkan kemarahan nyata. Ding Xiang tidak peduli jika wanita yang menyebabkan jatuhnya hukuman pada Jun Jie merupakan cucu dari Guru Besar Du Yi. Ia tidak akan segan-segan melenyapkan siapa pun yang bisa melunakkan hati Jun Jie. Sebagai putra kedua dari Kaisar Ding Xiang, Jun Jie harus sekuat karang. Konsentrasinya tidak boleh goyah hanya karena seorang wanita. Jun Jie tengah dipersiapkannya untuk menjadi seorang jenderal besar—tangan kanan Meng Yao yang akan menjadi kaisar menggantikan Ding Xiang kelak.
Jun Jie harus mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk kepentingan kerajaan. Hanya dengan pengorbanannya itu Ding Xiang yakin jika kekaisaran yang dibangunnya saat ini tidak akan bisa dijatuhkan oleh musuh sekuat apa pun. Ding Xiang tersenyum licik, Meng Yao sudah berkorban begitu banyak dalam membangun kekaisaran yang baru berdiri beberapa tahun belakangan ini, jadi kenapa Jun Jie tidak bisa melakukan hal yang sama?
"Siapa nama wanita itu?" tanya Ding Xiang merobek kesunyian balairung yang terasa semakin berat setiap detiknya. Para pejabat masih menundukkan kepala. Kaki mereka seolah terpaku di tempat. Mereka takut untuk bergerak, bahkan untuk bernapas pun mereka melakukannya sepelan mungkin.
"Lapor, Yang Mulia, nama gadis remaja itu Xiao Ling."
"Xiao Ling?" beo Ding Xiang dengan nada biasa namun terdengar mengancam dipendengaran Meng Yao. Dalam diam Meng Yao menunggu; tindakan apa yang akan diambil ayahandanya untuk memisahkan Jun Jie dari gadis remaja itu?
"Apa mereka dekat?" tanya Ding Xiang tenang.
"Lapor, Yang Mulia, Nona Xiao Ling tidak hanya dekat dengan Pangeran Jun Jie, dia juga dekat dengan Tuan Muda Hui Liang, Nona Su Yin serta Nona Ting ting." Pria itu menjeda sejenak untuk mengambil napas. "Nona Xiao Ling memiliki banyak penggemar karena parasnya yang cantik. Namun, dia juga sangat disegani mengingat statusnya sebagai cucu dari Guru Besar Du Yi serta kemampuan ilmu beladiri dan sihirnya yang mengagumkan dan diakui oleh Guru Fang Lei."
Satu alis Ding Xiang terangkat mendengar pujian setinggi langit yang diucapkan oleh mata-matanya. "Kemampuan bela diri dan ilmu sihir wanita itu mengagumkan?" tanyanya terdengar tidak percaya. Ia menepuk pahanya pelan, lalu mencondongkan tubuhnya. Dengan mata menyipit tajam ia kembali bicara, "Kenapa ucapanmu terdengar seperti sebuah bualan?" ucapnya dengan nada penekanan pada setiap kata.
Serta merta pria yang tengah berlutut itu jatuh bersujud. Tubuhnya gemetar karena rasa takut. "Hamba tidak berani membohongi Anda, Yang Mulia!" katanya cepat. "Nona Xiao Ling memang memiliki ilmu bela diri dan ilmu sihir yang mengagumkan. Dia langsung diuji oleh Guru Fang Lei dan lolos dengan sangat memuaskan. Hamba dengar Guru En Lai meminta pada Guru Du Yi secara pribadi agar Nona Xiao Ling masuk ke dalam asramanya tapi Guru Fang menantangnya dan memutuskan Nona Xiao Ling masuk ke dalam asrama yang dipimpinnya," terangnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Melody of Your Heart
FantasyEbook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu menjadi incaran para penguasa kerajaan di bumi, karena jantung keturunan raja iblis yang dikenal sebaga...