Bab. 26 : Lonely Sky Part 2

1.3K 226 4
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.

Selamat membaca!

.

.

.

Bab. 26 : Lonely Sky Part 2

.

.

.

Sementara itu di tempat lain, permaisuri berjalan tergopoh-gopoh untuk menemui raja. Ekspresinya terlihat sangat serius dan marah.

"Sampai kapan Anda akan mengurung Jun Jie, Yang Mulia?" Permaisuri berusaha untuk mengendalikan nada bicaranya agar terdengar biasa walau pada kenyataannya kedua telapak tangan wanita itu basah oleh keringat dingin.

Jantungnya berdetak sangat cepat saat ia bicara dengan dagu diangkat tinggi. Permaisuri merasa sekarang waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Ia harus menyelamatkan putranya dari ketidakadilan Kaisar. "Jun Jie putra Anda juga, kenapa Anda bersikap begitu keras terhadapnya?"

Huang Ding Xiang menaikkan satu alis, tinggi. Pria itu tidak menyangka jika permaisuri yang terkenal akan kepatuhannya akan berani menantang dengan dagu diangkat tinggi.

Hening.

Kaisar meletakkan cawan arak di atas meja sementara tatapannya tidak beralih dari wajah cantik sang permaisuri yang berdiri dengan ekspresi penuh tekad, tidak jauh dari tempatnya duduk saat ini.

Kaisar melambaikan tangan kanann di udara, memerintahkan para kasim dan dayang yang berada di ruangan santai untuk meninggalkannya berdua dengan Permaisuri.

"Apa kau lupa jika putra kesayanganmu itu telah berani menentangku, Permaisuri?" Suara Ding Xiang terdengar biasa, tapi permaisuri bisa menangkap nada jengkel yang terselip dalam suara raja saat mengatakannya. "Dia berani menentangku demi wanita iblis itu," sambungnya penuh penekanan.

Permaisuri tidak langsung menjawab. Ekspresinya berubah datar saat ia berkata, "Apa salahnya jatuh cinta?"

Kaisar menyipitkan kedua mata.

"Apa sebuah dosa jika Jie mencintai Xiao Ling?" sambung Permaisuri masih dengan nada tenang yang sama. "Bukankah Anda dulu juga mencintai Xiu Lan? Bukankah wanita itu juga seorang iblis?"

Ding Xiang melempar cawan araknya tepat ke arah permaisuri. Permaisuri bergeming walau rasa sakit itu dirasakannya saat cawan yang dilempar Kaisar mengenai pelipis kanannya.

Luka sobek dan darah yang mengalir dari pelipis tidak terlalu sakit jika dibandingkan dengan rasa sakit hati Permaisuri selama ini.

Hanya dari ekspresi Kaisar saja, ia bisa tahu jika suaminya masih mencintai Xiu Lan. Sangat.

"Jika Anda boleh mencintainya, kenapa Jie tidak boleh mencintai keponakan dari wanita yang Anda cintai?"

Ding Xiang terbelalak, tidak menyangka jika permaisuri masih memiliki keberanian besar untuk menantangnya. "Mereka berbeda!"

Permaisuri tersenyum tipis, dan tawanya pun mengalun beberapa saat kemudia, terdengar kering. "Mereka sama-sama iblis—" Permaisuri tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ding Xiang yang terlampau marah bergerak cepat ke arahnya lalu mencekik hingga permaisuri memekik, meronta kesakitan.

Namun, lagi-lagi untuk pertama kalinya Permaisuri melakukan sesuatu diluar kebiasaannya: dia menatap mata Kaisar secara langsung, kedua tangannya terkulai di sisi tubuh.

Permaisuri sudah tidak peduli jika dia akan mati hari ini. Tidak ada lagi yang bisa dipertahankan. Perasaannya terhadap Kaisar selama puluhan tahun membuatnya menerima segala keputusan dengan begitu mudahnya. Dia bahkan menutup mata atas ketidakbahagiaan kedua putranya.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang