Bab 11. Seseorang Yang Tidak Bisa Kumiliki

1.8K 265 4
                                    


Dalam sebuah gua sempit dan gelap—Jin Hai terduduk dengan ekspresi kosong. Ia tidak tahu sudah berapa lama ia terkurung di dalam gua pengap itu. Namun, pria itu yakin jika ia sudah terkurung dalam gua ini selama bertahun-tahun. Lihat saja penampilannya yang menyedihkan; ia setengah telanjang dengan tubuh penuh luka akibat pukulan demi pukulan yang diterimanya selama masa hukuman. Janggutnya sudah tumbuh panjang begitupun dengan rambutnya yang kini hampir sepanjang pinggang.

Dalam keheningan, Jin Hai berkelana dalam pikirannya, mengabaikan rasa sakit disekujur tubuhnya. Selama beberapa tahun belakangan ini ia dikurung dan disiksa atas perintah Dong Lei—sang pemimpin sepuluh ribu pasukan iblis. Dong Lei menghukumnya karena menganggap Jin Hai berkhianat. Ia tidak menyukai sikap Jin Hai yang secara terang-terangan memperlihatkan keberpihakannya pada putri dari Raja Iblis Yong Rui.

Jin Hai terkekeh samar lalu menggelengkan kepala pelan. Seharusnya ia berhati-hati agar pertemuannya dengan Xiao Ling tidak diketahui oleh siluman lainnya. Namun apa daya? Nasi sudah menjadi bubur. Sekembalinya dari istana iblis, Jin Hai langsung ditangkap dan dijebloskan ke dalam gua yang berfungsi sebagai penjara bagi para iblis dan siluman yang berkhianat pada Dong Lei.

Pria itu mendesah berat. Benaknya kini dipenuhi oleh Xiao Ling. Sang putri pasti kesepian setelah kematian Xiu Lan, dan parahnya ia tidak bisa berada di samping Xiao Ling untuk menghiburnya.

Jin Hai masih ingat bagaimana reaksi Dong Lei dan para iblis pengikutnya saat merasakan sebuah kekuatan dahsyat yang menggetarkan saat malam kematian Xiu Lan. Jin Hai yakin jika kekuatan itu adalah milik Xiao Ling walau Lei mengatakan dengan tegas jika putri dari Raja Yong Rui masih terlalu belia untuk memiliki kekuatan sebesar itu. Pria itu dengan sangat meyakinkan mengatakan pada pengikutnya jika kekuatan besar itu milik Xiu Lan.

Omong kosong!

Kekuatan besar itu tidak mungkin milik Xiu Lan karena wanita itu bahkan nyaris tidak memiliki kekuatan disaat terakhirnya. Dong Lei pasti sengaja mengehembuskan kebohongan itu demi kepentingannya.

Sebuah pergerakan di mulut gua membuat Jin Hai bersikap waspada. Dengan perlahan batu besar yang diletakkan di depan mulut gua bergeser hingga membuat cahaya bulan masuk ke dalam gua gelap itu.

"Kukira kau sudah lama mati."

Kalimat itu diucapkan dengan nada meremehkan dan sinis. Jin Hai menarik napas dalam lalu memasang ekspresi menyesal untuk menyembunyikan emosinya yang sebenarnya. Bagaimanapun caranya ia harus bisa keluar dari tempat terkutuk ini agar bisa melindungi Xiao Ling.

Jin Hai bahkan takpeduli jika jalan satu-satunya untuk keluar dari tempat ini adalah menjilat Dong Lei. "Tuan Dong Lei?!" panggilnya dengan nada hormat, takzim. Ia bersujud, menempelkan keningnya pada tanah basah dibawahnya.

Dong Lei menarik salah satu sudut mulutnya ke atas, tipis saat melihatnya. "Akhirnya penderitaan membuka jalan pikiranmu," ucapnya dingin terdengar puas. Pria itu berdiri angkuh, kedua matanya menyipit tajam, menatap lekat tubuh Jin Hai yang masih bersujud tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. "Seharusnya kau melakukannya sejak lama!"

"Hamba memang sangat bodoh hingga tidak bisa melihat kebaikan hati Anda, Tuan," ujar Jin Hai dengan suara bergetar, penuh penyesalan. "Hamba pantas mati!" sambungnya cepat walau dalam hati ia terus mengutuk iblis yang berdiri di hadapannya ini. Jin Hai bahkan bergeming saat Dong Lei meletakkan sepatu di atas punggungnya sebagai bentuk penghinaan terendah.

Dong Lei mendengus. "Kau memang pantas mati," katanya membenarkan. Pria itu terdiam sejenak untuk menarik kembali kakinya. "Namun aku akan memberimu satu kesempatan lagi, Jin Hai," sambungnya dengan ekspresi dingin, tak terbaca. "Aku akan mengampunimu jika kau mampu membunuh putra dari Raja Ding Xiang!" serunya membuat Jin Hai terbelalak untuk sesaat. "Aku menginginkan kematian putra dari raja terkutuk itu sebagai balasan atas apa yang pernah dilakukannya pada Xiu Lan!"

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang