Bab 30. Dream of Dreams

827 177 6
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.

Selamat membaca!

.

.

.

Bab. 30. Dream of Dreams

.

.

.

"Minggir! Aku yang akan menghadapinya!"

Xiao Ling mendengkus setelah mendengar nada penuh percaya diri yang terselip dalam suara Jun Jie.

Wanita itu bergeming menatap gerakan Jie yang dengan terampil menebas pedang tajam ke arah empat orang musuhnya.

Dalam hitungan detik, empat orang iblis itu terkapar di atas tanah lembap dan licin.

"Tidak seharusnya kau terlibat dalam kegilaan ini!" sambung Jun Jie setelah kembali berdiri di belakang punggung Xiao Ling.

Xiao Ling tidak langsung menjawab. Tubuh wanita itu bergerak luwes, tanpa berkedip balas menyerang untuk membunuh musuh yang datang.

"Bagaimana bisa kau tunduk pada perintah Dewi Naga?" Jun Jie kembali bertanya dengan nada tidak percaya. "Bukankah kau masih memiliki hubungan dengan Dewa Perang?"

Xiao Ling tidak menjawab. Dia terlalu sibuk meladeni musuh-musuhnya, atau dia memang tidak ingin menjawab pertanyaan itu.

"Apa Dewa Perang tidak akan marah karena kau memilih tunduk kepada sang dewi?"

"Bukan urusanmu!"

"Ini pasti ada sangkut pautnya denganku," Jun Jie berkeras. Napasnya sedikit tersengal. Lelah menggantung di kedua kelopak mata pria itu.

"Bukankah kau menyelamatkanku dengan memohon kepada Dewi Naga. Bukan begitu?"

Kedua insan hanya saling menatap sebelum akhirnya mereka kembali menghajar dua orang prajurit iblis yang datang menyerang dengan wajah bengis.

"Ah ... akhirnya aku tahu alasanmu berkhianat pada bangsamu sendiri!" Dong Lei berseru keras. Ucapannya menarik perhatian sejumlah musuh ke arahnya.

Bangsa iblis yang terdesak mulai membentuk barisan dan melangkah mundur, seolah meminta perlindungan pada Dong Lei yang masih berdiri tegak dengan tubuh dipenuhi oleh darah segar musuh-yang mati di tangannya.

Dia terdiam sejenak. Pedang teracung ke wajah Jun Jie. "Sama seperti Xiu Lan yang jatuh cinta kepada Ding Xiang, kau pun jatuh cinta kepada bangsa manusia?"

Xiao Ling berusaha bersikap biasa saat tatapan bangsa iblis terarah lurus kepadanya, seolah meneriakkan rasa ketidakpercayaan mereka.

"Bangsa manusia hanya menginginkan kekuatan yang ada di dalam dirimu. Apa kau masih tidak mengerti, Putri Xiao Ling?" Dong Lei bicara dengan nada prihatin.

Pemimpin bangsa iblis itu menoleh lewat bahu. "Aku tidak salah, kan? Selama ini aku tidak salah dengan tidak memberikan kesetiaanku kepadanya!" ujarnya sembari menunjuk Xiao Ling.

"Dia seorang pengkhianat, sama seperti Xiu Lan," sambungnya.

"Jangan membawa Bibi Xiu Lan dalam hal ini," desis Xiao Ling, marah. "Bibiku tidak ada hubungannya dengan hal ini—"

"Ada," potong Dong Lei. Dia sangat menikmati ekspresi terluka Xiao Ling. "Bibimu sama sepertimu—pengkhianat!"

Sebuah ledakan besar terjadi dengan dahsyat. Amarah Xiao Ling mengempaskan orang-orang yang berada di sekitarnya.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang