Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.
Selamat membaca!
.
.
.
Bab. 22 : It's Hard to Forget You
Puncak pepohonan di bukit selatan bergoyang ditiup angin sepoi. Xiao Ling berdiri, menatap barisan pepohonan itu lekat, seolah hal itu sangat menarik untuk dilihat.
Tidak banyak yang dilakukan selama beberapa tahun belakangan ini. Setelah kembali ke Istana Iblis, Xiao Ling memilih untuk berdiam diri di tempat itu, menunggu dengan sabar, berharap tanpa henti suatu hari nanti bibinya akan terbangun dari tidur panjangnya.
"Apa Anda ingin turun gunung, Tuan Putri?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Jin Hai membuat Xiao Ling melepas napas berat.
Wanita itu menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Keraguan terlihat di kedua bola matanya. "Untuk apa aku turun gunung?"
Jin Hai tidak menjawab. Pria itu tahu jika tuannya memendam rasa sepi jauh dalam hatinya, dan itu karenanya. Jin Hai masih menyalahkan diri sendiri atas perubahan sikap tuannya.
Xiao Ling yang berdiri di samping Jin Hai sekarang bukan lagi Xiao Ling yang ceria. Jin Hai jarang melihat tuannya tersenyum, sebaliknya, wanita itu lebih suka duduk, melamun, menatap jauh langit malam dan menikmati kesunyian serta kesendirian hingga fajar datang.
"Saat ini di wilayah Kerajaan Wu sedang berlangsung Festival Musim Panas," kata Jin Hai, merobek keheningan di antara mereka. "Festival Musim Panas kali ini sangat meriah," sambungnya.
Jin Hai menjeda untuk mengambil napas. "Bukankah Anda sangat menyukai Festival Musim Panas."
Xiao Ling menoleh. Namun, terlihat tidak tertarik. Ekspresi wanita itu begitu datar hingga sulit bagi hambanya untuk mendalami apa yang ada di dalam pikiran Xiao Ling.
Jin Hai memandang muram. "Tuan Putri, sampai kapan Anda akan mengurung diri di tempat ini?"
Pria itu kembali menjeda. Kedua tangan dikepal erat. Jauh dalam hati, Jin Hai tahu apa yang mengganggu pikiran Xiao Ling, tapi tetap saja; mengurung diri dan mengasingkan diri bukan jalan keluar yang terbaik. "Aku akan mencari Jun Jie dan menjelaskan semuanya jika itu bisa membuat Anda merasa lebih baik."
Hening.
Jin Hai memaki dirinya sendiri di dalam hati saat melihat perubahan ekspresi tuannya. Xiao Ling bertambah muram. Tidak seharusnya dia menyebut nama Jun Jie di hadapan Xiao Ling. Nama itu sangat tabu untuk diucapkan di hadapan tuannya. Namun, dia tidak bisa menahan diri lebih lama lagi. Sudah cukup bagi Xiao Ling menghukum diri sendiri.
"Kau benar," kata Xiao Ling, tiba-tiba. Wanita itu menghela napas panjang dan tersenyum saat angin sepoi menyapu wajah cantiknya yang terlihat sedikit pucat.
Jin Hai mengerjapkan mata. Pria itu memiringkan kepala ke satu sisi, tidak mengerti. "Aku tidak bisa terus bersembunyi. Cepat atau lambat aku harus menghadapinya," sambungnya dengan sangat tenang.
Kebahagiaan menyelimuti diri Jin Hai hanya dengan melihat sebuah senyum Xiao Ling.
"Bagaimana jika kita pergi sekarang?"
Senyum Jin Hai bertambah lebar karenanya. Dia yakin jika senyumannya membuatnya terlihat seperti orang tolol saat ini. Namun, apa pedulinya? Yang terpenting dia bisa membuat tuannya keluar dari pengasingan.
Keduanya turun gunung sebelum matahari berada di atas kepala, dan apa yang dikatakan Jin Hai ternyata bukan sekedar omong kosong. Festival Musim Panas kali ini terasa sangat berbeda dengan festival yang pernah Xiao Ling kunjungi beberapa tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Melody of Your Heart
FantasyEbook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu menjadi incaran para penguasa kerajaan di bumi, karena jantung keturunan raja iblis yang dikenal sebaga...