Bab. 27 : A Tousand Arrows Part 2

894 182 4
                                    

Haiiiii .... Apakah ada yang menunggu kelanjutan cerita ini? T-T

Silahkeun dibaca eimmm....

.

.

.

Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.

Selamat membaca!

.

.

.

Bab. 27 : A Tousand Arrows Part 2

.

.

.

Kedamaian di wilayah empat kerajaan tidak berlangsung lebih lama. Tanpa peringatan, Dong Lei memerintahkan sepuluh ribu pasukan untuk menyerang wilayah Kerajaan Xi dan Kerajaan Bulan. Pertempuran itu terasa sangat berat, terlebih bagi pasukan Kerajaan Xi, sementara pasukan Kerajaan Bulan bisa sedikit bernapas lega karena raja mereka memiliki senjata ilahi yang mampu membuat takut sebagian besar pasukan iblis Dong Lei.

Berita mengenai penyerangan itu akhirnya terdengar Ding Xiang. Kaisar memerintahkan pasukannya yang tengah memburu Xiao Ling kembali ke perbatasan untuk mengamankan wilayah mereka. Ding Xiang bahkan memerintahkan kedua putranya untuk ikut mengamankan perbatasan. "Dong Lei sudah bergerak. Dia pasti berniat untuk menaklukkan empat wilayah kerajaan." Kaisar bicara dengan geram.

Balairung istana pun terasa sangat mencekam siang ini. Rakyat Kerajaan Wu sebagian besar sudah diungsikan ke ibu kota, berjaga-jaga jika pasukan Dong Lei menyerbu wilayah-wilayah rawan di pedesaan.

"Lapor Yang Mulia, hamba mendapat laporan jika Dong Lei secara tiba-tiba menarik pasukan dari wilayah Kerajaan Bulan dan Kerajaan Xi," lapor perdana menteri, terlihat bingung. Pergerakan tiba-tiba itu dirasa sangat aneh, karena jika terus menyerang, Dong Lei dipastikan mampu menaklukkan kedua kerajaan dalam kurun waktu beberapa bulan lagi.

Ding Xiang terlihat berpikir. "Dia tiba-tiba menyerang dan secara tiba-tiba menarik kembali pasukannya dari wilayah Kerajaan Bulan dan Kerajaan Xi?" Ia menjeda lalu mendengkus. "Iblis sialan itu pasti tengah menyusun rencana lain."

"Yang Mulia ... Yang Mulia...!" Seruan tiba-tiba dari depan pintu balairung mengagetkan semua orang yang berada di dalam ruang itu.

Pandangan mereka kini tertuju ke pintu balairung yang terbuka. Seorang jenderal berjalan masuk dengan langkah tergesa dan napas memburu. Keringat membasahi keningnya. Ekspresi pria berusia lima puluh tahun itu terlihat panik. "Lapor Yang Mulia," katanya sembari berlutut dengan satu kaki, "Pasukan Dong Lei menyerang perbatasan selatan Kerajaan Wu dengan ribuan panah api," terangnya membuat gigi Ding Xiang gemeretak. "Perbatasan selatan kini dikepung oleh api. Pasukan kita terdesak dan banyak jatuh korban dari pasukan Kerajaan Wu."

Laporan itu membuat Ding Xiang tidak senang, sama sekali tidak menyangka akan mendapat hadiah berupa penyerangan dari Dong Lei di hari ulang tahunnya. "Aku menginginkan kepala iblis sialan itu!" bentak Kaisar. Kedua tangan dikepal erat hingga membuat buku-buku jarinya memutih. "Perintahkan Meng Yao dan Jun Jie untuk bersiap karena Dong Lei pasti akan terus merangsak maju hingga perbatasan ibu kota!" sambungnya. "Panggil semua jenderal yang masih berada di wilayah ibu kota. Perintahkan mereka untuk segera menghadap!" perintahnya menutup pertemuan darurat siang ini.

Sementara itu, jauh di perbatasan selatan Kerajaan Wu, di atas kuda tunggangan, Dong Lei tertawa senang. Dia menyukai bau amis darah dan aroma kematian yang tercium kuat di udara. Dihirupnya aroma itu dalam. Dong Lei merasa aroma itu membuatnya semakin kuat. Keinginan untuk menaklukkan wilayah empat kerajaan semakin besar. Dia akan menjadikan manusia-manusia itu sebagai budak, dan setelah terwujud, dia akan mulai menyusun kekuatan untuk menentang para dewa.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang