Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.
Selamat membaca!
.
.
.
Bab. 23 : Forever Look at You and Protect You
Ding Xiang membuka pembicaraan dengan senyum dan suara ramah. "Kau terlihat tidak terkejut saat aku mengatakan akan membawamu ke istana."
Xiao Ling yakin dirinya akan tertipu oleh keramahan itu jika tidak tahu sebusuk apa seorang Kaisar Ding Xiang yang sebenarnya.
Wanita itu balas mengulum senyum ramah dan menjawab sopan, "Aura yang terpancar dari diri Anda begitu agung, Yang Mulia. Akan sangat tidak sopan jika hamba tidak langsung mengenali Anda sebagai Kaisar Ding Xiang Yang Agung."
Ding Xiang terlihat puas mendengar jawaban sopan dan pintar Xiao Ling. Ia terdiam sejenak, sementara kereta kuda istana terus melaju membelah jalanan. "Kau ternyata bukan hanya sekedar cantik tapi juga pandai bicara," puji Ding Xiang.
Pria itu mengangguk. "Jadi, apa kau sudah tahu jati diri Jie yang sebenarnya?"
Xiao Ling menghitung dalam hati. Ia menekan keinginan untuk membunuh pria licik di hadapannya ini. "Hamba baru menyadari hal itu setelah bertemu dengan Anda, Yang Mulia." Tentu saja itu sebuah kebohongan.
"Oh...." Ding Xiang tidak mempercayai ucapan Xiao Ling. Namun, pria itu bersikap seolah ia mempercayai ucapan Xiao Ling. Ia bergerak, mencondongkan tubuh. "Lalu kenapa kau terlihat tidak mengenaliku saat kita bicara di tepi sungai tadi?"
"Karena Anda sedang menyamar," jawab Xiao Ling, tersenyum lembut.
"Kau benar," kata Ding Xiang pada akhirnya. Pria itu tertawa keras. Tawanya membuat Xiao Ling muak. "Kau benar-benar pintar. Kau memang sangat pantas jadi cucu dari Guru Besar Du Yi," sambungnya.
"Terima kasih untuk pujian Anda, Yang Mulia!"
Rombongan kecil kaisar tiba di istana menjelang tengah malam. Kaisar memutuskan untuk mengundur jamuan hingga besok siang.
Xiao Ling tidak menolak. Wanita itu dengan sopan menyampaikan rasa terima kasih atas kemurahan hati sang kaisar. Ia dan Jin Hai pun diantar oleh sepuluh orang dayang istana menuju paviliun milik Jun Jie untuk beristirahat malam ini.
Pertanyaan demi pertanyaan kembali berputar dalam benak Jie dan Yao. Mereka masih belum tahu motif kaisar menempatkan Xiao Ling di paviliun milik Jun Jie.
Jebakan? Pikir keduanya was-was.
"Aku ingin bicara denganmu!" ucapan Jun Jie membuat langkah Xiao Ling dan Jin Hai terhenti seketika.
"Ini sudah malam, Pangeran," kata Xiao Ling. "Tidak baik seorang pria dan—"
"Aku ingin bicara dengan Jin Hai," potong Jie cepat membuat Xiao Ling terbelalak. Wanita itu berdeham, menahan malu.
"Ikuti aku!" sambungnya tegas. Xiao Ling mengangguk pelan saat Jin Hai memintanya izin untuk bicara dengan Jie.
Jin Hai bertepuk tangan dalam hati. Dia tahu betul apa yang ingin dibicarakn oleh Jie saat ini. Pria itu memberi hormat pada Xiao Ling sebelum mengikuti langkah Jie.
***
"Aku ingin kau mengawasi dan menjaga Xiao Ling selama kalian berada di istana," kata Jie, tanpa menatap Jin Hai yang berdiri di belakangnya dengan ekspresi tidak terbaca. Keduanya berdiri di pinggir kolam teratai saat ini.
Jie berdiri, berpunggung tangan sementara Hai mengorek kuping dengan kelingking untuk memastikan jika pendengarannya tidak bermasalah.
Awalnya Jin Hai yakin jika alasan Jie membawanya ke tempat ini untuk memastikan kebenaran mengenai pernikahan Xiao Ling. Namun, siapa sangka jika perkiraannya salah besar?
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Melody of Your Heart
ФэнтезиEbook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu menjadi incaran para penguasa kerajaan di bumi, karena jantung keturunan raja iblis yang dikenal sebaga...