Bab 8. Perjalanan

1.5K 281 9
                                    

Dengan sisa kekuatan, Xiu Lan terbang pulang ke istana iblis. Wanita itu terbatuk hebat, kedua kakinya sudah tidak memiliki tenaga saat ia menapakkan kaki di atas rumput taman istana barat. Napas wanita itu putus-putus. Dengan putus asa berusaha berjalan menuju ke kediamannya. Namun, usahanya gagal.

Sebuah teriakan dari kejauhan menggema. Xiao Ling yang merasa tidak enak hati dan merasakan sesuatu yang janggal akhirnya memutuskan untuk melihat keadaan bibinya. Gadis kecil itu sangat terkejut saat tidak mendapati Xiu Lan di kamarnya.

Xiao Ling mencari bibinya ke seluruh penjuru istana. Air matanya bahkan sudah nyaris mengering karena terlalu banyak menangis dan ternyata kecemasannya itu terbukti.

"Bibi Xiu Lan?!" panggil Xiao Ling lirih.

Panggilan 'kakak' yang diperintahkan Xiu Lan pada keponakannya itu tidak berlangsung lama. Xiao Ling lebih suka jika memanggil wanita itu 'bibi' hingga akhirnya Xiu Lan terlalu malas untuk mendebatnya.

Xiao Ling berlutut lalu duduk di atas rumput dan menjadikan pangkuannya sebagai bantal kepala Xiu Lan yang nyaris taksadarkan diri.

"Bibi kenapa?" tanyanya cemas. Air matanya kembali mengalir dengan deras. Napas Xiao Ling seakan tercekik saat melihat tubuh bibinya mulai berpendar menjadi cahaya-cahaya kecil.

"Tidak boleh!" mohon Xiao Ling parau.

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya cepat. Ia tahu apa yang akan terjadi pada bibinya dan Xiao Ling tidak mau bibinya pergi meninggalkannya seorang diri. "Bibi tidak boleh pergi."

Xiu Lan tersenyum hampa. "Maaf!" ujarnya dengan air mata yang tidak bisa ditahannya. Bukan keinginannya untuk meninggalkan Xiao Ling secepat ini. Namun, sepertinya takdir berkehendak lain.

Dengan lembut Xiu Lan menangkup wajah keponakannya yang banjir air mata. "Jangan menangis!" pintanya serak. "Kau putri dari Raja Iblis Yong Rui. Putri dari Dewi Hujan Xiao Wen, serta keponakan dari Ratu Iblis Xiu Lan. Kau harus kuat."

Xiao Ling menggelengkan kepala pelan. Bagaimana ia bisa bersikap kuat jika orang-orang yang dicintainya pergi meninggalkannya seorang diri di dunia ini?

"Berjanjilah, kau harus menjaga dirimu dengan baik!"

Xiao tidak menjawab. Gadis kecil itu terisak hebat.

"Latihlah kekuatanmu. Gunakan hanya pada saat kau terdesak. Apa kau mengerti?"

Lagi-lagi Xiao Ling tidak menjawab. Dadanya terasa sesak. Tenggorokannya tersendat. Ia tidak mampu untuk bicara, bahkan untuk bernapas pun rasanya sulit. Kesedihannya membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.

"Jangan cepat mempercayai manusia," sambung Xiu Lan setelah terbatuk hebat. "Jangan jatuh ke dalam lubang yang sama sepertiku, Sayang."

Xiu Lan menangis dalam diam. Waktunya semakin menipis. Jantungnya berdetak semakin lemah. "Maaf karena aku tidak bisa menjagamu lebih lama!" ujarnya sebelum kedua matanya terpejam erat.

Xiao Ling meraung, menangis sejadinya. Ia mengeluarkan semua kesedihan yang menumpuk di dalam dirinya. "Dewa Langit, kenapa...?" teriaknya keras, tidak terima. Di dunia ini ia hanya memiliki bibinya. Tapi kenapa Langit begitu kejam? Kenapa bibinya harus pergi dengan cepat?

Gadis kecil itu kembali berteriak, marah. Kedua bola matanya yang berwarna cokelat seketika berubah menjadi merah. Xiao Ling merasakan darah berdesir di dalam tubuhnya. Kekuatan sihirnya berkumpul di dalam dirinya, berpendar menjadi cahaya putih menyilaukan hingga akhirnya meledak dahsyat.

Xiao Ling sama sekali tidak tahu jika energi besar yang dilepasnya saat ini membuat dunia para dewa panik, sementara dunia para iblis yang tersembunyi di bawah tanah dibuat bingung dan bertanya; siapa gerangan yang memiliki kekuatan besar yang nyaris sama hebatnya dengan mendiang Raja Iblis Yong Rui?

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang