Bab. 21 Part 1 : Unstoppable Love

1.3K 236 9
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.

Selamat membaca!

.

.

.

Bab. 21 : Unstoppable Love

"Guru Besar, kau terluka."

Du Yi tersenyum lembut saat mendapat pertanyaan bernada khawatir itu. Ia mengelus puncak kepala Xiao Ling dan menjawab, "Aku baik-baik saja."

Air mata Xiao Ling meleleh. "Anda muntah darah," tukasnya, cemas. "Kau tidak baik-baik saja." Xiao Ling tahu jika Du Yi berusaha untuk tidak membuatnya cemas. Rasa bersalah pun menghantam dada wanita itu dengan keras. Andai saja dia mengetahui rencana licik Dong Lei, tentu hal buruk ini tidak akan terjadi.

"Guru Du, maafkan aku!" Ia jatuh bersujud. Keningnya menempel di atas tanah lembap. "Semua salahku," ia menyambung penuh penyesalan.

Namun, reaksi Du Yi sungguh di luar dugaan. "Kenapa kau tidak memanggilku dengan panggilan 'kakek'?" tanyanya, terdengar tersinggung. Pria tua itu berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Xiao Ling menghapus air mata di kedua pipi. "Apa aku masih pantas?" Ia balik bertanya, tanpa bisa menutupi kesedihan yang menyelimuti dada. Ia menjeda singkat. "Anda tahu jika aku putri dari raja iblis, kan?"

"Lalu?"

"Anda seorang guru besar dari Perguruan Wen Yan. Apa pantas jika aku menjadi cucu angkat Anda?" tanya Xiao Ling. Suaranya semakin melemah. Dada wanita itu terasa kosong. udara seolah ditarik paksa dari kedua paru-paru.

Du Yi baru saja akan menjawab saat rasa sakit kembali menghantam dada. Ia terbatuk pelan. Du Yi langsung memusatkan pikiran, mengumpulkan energi murni untuk menyembuhkan luka dalamnya.

Tenaga dalam Dong Lei berhasil mencederainya. Du Yi harus melakukan meditasi panjang untuk memulihkan diri.

Setelah merasa sedikit lebih baik, ia pun bernapas pelan lalu menyandarkan tubuhnya pada sebuah batu besar di belakangnya.

"Lalu kenapa jika kau berasal dari kaum iblis?" Du Yi balik bertanya setelah terdiam lama.

Dia menjeda, melirik Jin Hai terbaring yang terbaring di sisi kirinya. Jin Hai masih tak sadarkan diri. Namun, tadi Du Yi meyakinkan Xiao Ling jika Jin Hai hanya perlu waktu saja untuk sembuh.

"Banyak manusia yang memiliki sifat dan berperilaku jauh lebih kejam daripada bangsa iblis." Tatapannya menerawang jauh saat mengatakan hal itu. Du Yi tersenyum lembut, begitu penuh kasih. "Setelah ini, kembalilah ke istanamu!" Itu sebuah perintah.

"Tapi, aku tidak mungkin membiarkan Kakek kembali ke Wen Yan seorang diri. Kakek terluka parah."

Du Yi mengibaskan tangan di depan wajahnya. Xiao Ling sangat keras kepala. Gadis remaja itu tidak akan dengan mudah mengikuti perintahnya.

"Aku memang sudah tua. Tapi aku baik-baik saja."

Du Yi terdiam. Sekilas ia menoleh kepada Jin Hai. "Dia memerlukan waktu untuk sembuh dan kurasa istana iblis pilihan tepat baginya untuk memulihkan diri."

"Kakek—"

'Jangan membantah!" potong Du Yi, tegas. "Sekarang pusatkan pikiranmu dan kembali ke istanamu. Ingat Xiao Ling, mulai sekarang kau harus menjaga diri dengan baik."

Xiao Ling mengangguk pelan.

"Setelah ini aku akan bermeditasi, dan mungkin akan memakan waktu lama. Karenanya, kau harus bisa melindungi dirimu sendiri selama aku tidak ada di sisimu. Apa kau mengerti?"

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang