Bab 4 : Maafkan Aku!

1.9K 331 9
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Note : Untuk versi wattpad akan ada perubahan jalan cerita. ^^

.

.

.

Bab 4 : Maafkan Aku!

.

.

.

Happy reading!

.

.

.


Xiao Ling tidak tahu kenapa dengan begitu mudahnya ia bisa membawa dua pria asing ke tempat persembunyiannya—sebuah gua besar yang terletak di sisi tebing.

Ah, mungkin karena hujan kembali turun sangat deras, menyebabkan udara di luar sangat dingin hingga ia merasa kasihan pada keduanya. Entahlah. Yang jelas, bibinya pasti marah besar jika tahu ia membawa dua orang manusia ke dalam tempat persembunyian mereka.

"Bisakah kalian duduk di sisi lain?" tanyanya dengan nada sepelan mungkin. Sekilas Xiao Ling melirik ke arah bibinya. Ia mendesah lega karena Xiu Lan masih tertidur lelap.

Di luar, hujan semakin membesar, membawa udara musim dingin yang semakin menggigit kulit. Xiao Ling bisa saja mengeluarkan sedikit kekuatannya untuk menghagatkan diri, namun ia urung melakukannya, takut jika kedua pria asing itu memergokinya, menganggapnya aneh lalu berusaha menyakitinya karenanya.

Aku tidak boleh bertindak bodoh, pikir Xiao Ling. Sesuai nasihat bibi, aku harus bersikap hati-hati saat bersama manusia, tambahnya dalam hati.

Dengan gerakan pelan ia kembali melirik takut ke arah bibinya yang berbaring di sisi kanan gua, sedikit jauh dari api unggun yang menyala-nyala.

"Kakakku akan marah besar jika tahu aku membawa orang asing," ujarnya dengan ringisan dan ekspresi ngeri.

Jun Jie dan Meng Yao saling melempar tatapan sebelum akhirnya tanpa kata keduanya bergerak lalu duduk di sisi kiri gua.

"Apa kakakmu sakit?" Jun Jie buka suara setelah terdiam lama, memutus keheningan panjang diantara mereka. Tubuhnya sedikit menggigil oleh udara dingin yang berhembus dari luar gua. Ia merapatkan jubah yang dikenakannya, lalu melirik Xiao Ling yang hanya mengenakan sebuah gaun tipis yang lebih cocok dikenakan saat musim panas. "Dan kenapa kau memakai pakaian setipis itu?" Pemuda itu menggigit bagian dalam mulutnya, terlihat berpikir keras sebelum akhirnya membuka mantel bulu yang dikenakannya lalu melemparnya pada Xiao Ling. "Pakai itu!" ujarnya kemudian, terdengar seperti sebuah perintah mutlak.

"Aku tidak memerlukannya," tolak Xiao Ling. Gadis kecil itu melempar balik mantel bulu milik Jun Jie hingga membuat pemiliknya gemeretak, tersinggung oleh penolakannya. "Kau terlihat lebih membutuhkannya," lanjutnya membuat adik sulung Meng Yao itu semakin tersinggung.

"Aku seorang pria," desis Jun Jie. "Aku bisa menahan udara sedingin apa pun," ujarnya dengan dada membusung. Namun reaksi yang didapatnya jauh dari perkiraanya, Xiao Ling malah memutar kedua bola matanya.

"Pakai atau aku bisa pastikan kau sakit besok pagi," balas Xiao Ling dengan ekspresi serius. "Jangan membuat kakakmu susah!"

Di sisi lain, Meng Yao mengamati interaksi keduanya dalam diam. Pria itu menyunggingkan sebuah senyum tipis, menertawakan adiknya yang bersikap bebas, seolah lupa jika dia seorang putra raja dihadapan gadis asing yang baru dikenalnya itu.

TAMAT - Melody of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang