Dilarang menjiplak, menyalin, dan mempublikasikan tanpa izin penulis.
Selamat membaca!
.
.
.
Dibalik tempat persembunyiaannya, Liang Yao tersenyum miris. Ia menghela napas berat lalu menggelengkan kepala pelan.
Ah, kenapa dia harus menyaksikan hal ini?
Dewa Langit benar-benar tahu cara untuk menghukumnya. Mungkin ini jawaban atas doa dari wanita-wanita yang sudah dibuatnya sakit hati selama ini.
Liang Yao membalikkan badan dengan berat hati. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya jika berdiri di tempat ini dan menyaksikan pangeran dari Kekaisaran Wu itu mencium wanita pujaannya dengan cara yang nyaris membuat kepala Yao meledak oleh amarah.
Yao tidak bisa menangkap pembicaraan keduanya, tapi melihat sikap penolakan wanita itu terhadap Jun Jie, Yao bisa menebak jika wanita itu tidak tahu siapa Jun Jie yang sebenarnya.
Untuk terakhir kali Yao melirik ke arah keduanya. Ia mengulum sebuah senyum jail. Tidak ada salahnya menggoda pasangan itu, bukan?
Melihat dari sikap mereka, Yao yakin jika hubungan keduanya tidak akan mulus, mengingat sifat Kaisar Ding Xiang.
Senyum Yao semakin lebar saat sebuah rencana melintas di benaknya. Ya. Dia akan memberi pelajaran kepada Jun Jie dengan caranya sendiri.
Anggap saja itu sebagai pembalasan karena Jie telah merebut hati wanita yang disukainya. Pangeran Jie bahkan berani mencium Xiao Ling di halaman belakang kediaman seorang Pangeran Liang Yao?
Sekali lagi Yao menghela napas berat. Ia memijat pangkal hidung. Cinta memang tidak pernah berjalan mudah.
Siapa yang menyangka jika seorang pemain seperti dirinya akan jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap seorang wanita yang menyamar menjadi pria?
Liang Yao menertawakan dirinya sendiri. Dewa Jodoh memang sangat kejam, pikir pria itu sembari berjalan dengan langkah lebar menuju kediamannya yang hangat dan nyaman.
***
"Dua kali," bisik Xiao Ling saat Jun Jie memeluk erat, terlihat enggan untuk melepas wanita itu. "Sudah dua kali kau mencuri ciuman dariku," sambungnya saat Jie tidak mengatakan apa pun. "Perbuatanmu melanggar norma, Pangeran Jie. Kau sangat tidak sopan."
Jie tersenyum, masih tidak bersuara.
Xiao Ling mendesah berat. Tangannya meremat ujung kain pakaian yang dikenakan Jun Jie. "Akan terlihat aneh jika seseorang melihatmu memelukku seperti ini," katanya, mengingatkan. "Seorang pria memeluk pria dengan romantis?" tanya Xiao Ling diakhiri kekehan pelan.
Jie melepas pelukan itu dengan berat hati. "Tidak ada yang bisa kau kelabui dengan penampilanmu ini."
Xiao Ling memiringkan kepala ke satu sisi. Tidak mengerti ucapan Jie.
Pria itu menjentik pangkal hidung Xiao Ling pelan. "Pangeran Liang Yao bahkan tidak bisa mengalihkan padangannya darimu."
"Itu karena dia tidak normal," balas Xiao Ling sengit. Ia mengamati penampilannya. "Aku terlihat seperti seorang pria."
"Seorang pria yang sangat cantik," kata Jie, bersikeras. Pria itu kembali menarik tubuh Xiao Ling ke arahnya dan memeluk erat. "Setelah menyelesaikan pendidikanku di Perguruan Wen Yan, aku akan membawamu ke istana," ujarnya membuat Xiao Ling terkejut bukan kepalang.
"Apa maksudmu?" tanya Xiao Ling dalam dekapan pria itu.
Jie tidak langsung menjawab. Ia mengulum senyum simpul dan berkata, "Aku harus mengenalkanmu kepada ayahanda, bukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Melody of Your Heart
FantasiEbook tersedia di google play/book. Versi Wattpad tidak lengkap. Darah raja iblis yang mengalir di dalam tubuh Xiao Ling membuat gadis remaja itu menjadi incaran para penguasa kerajaan di bumi, karena jantung keturunan raja iblis yang dikenal sebaga...