Info dikit, buat yang suka adegan berantem ala bad girl. Wajib baca chapter ini😂
------------
"Minggir-minggir" Grace berusaha mengusir orang-orang yang sudah berkumpul di depan mading
Saat menyadari siapa yang datang, seluruh siswa membelah dengan sendiri nya, memberikan jalan agar Jessie dkk bisa melihat apa yang ada di mading juga.
Suasanya yang semula benar-benar ribut. Seketika hening setelah kehadiran Jessie di antara mereka.
Tubuh Jessie menegang, rahang gadis itu mengeras, tangannya pun mengepal siap mendaratkan tinju pada dalang dari semua ini.
Prokprokprok
"OH JADI INI ANAK DARI PEMILIK YAYASAN?" Suara itu membuat semua yang berada di situ membalikkan tubuhnya mencari sumber suara, termasuk Jessie
Sekarang, tepat di hadapan Jessie berdiri seseorang yang dari dulu sudah sangat membencinya.
Teman-teman Jessie memberi Jessie jalan untuk maju beberapa langkah mendekati musuhnya itu.
Suara bisikkan orang-orang terdengar samar di telinga Jessie. Suara itu menjadi begitu bising karena bukan dari satu atau dua orang saja. Mereka yang semula memadati tempat ini, kini berubah formasi menjadi melingkari Jessie dan Tiffany.
"Segitu nge fans nya kah lo sama gue?" Tanya Jessie santai dengan salah satu alis yang terangkat
Melihat perubahan raut wajah Tiffany, Jessie tersenyum miring.
Di belakang Tiffany ada Feby, Elsa, Ila, dan Sisil.
"Foto itu maksudnya apa Jes? Jelasin dong jangan bikin fans lo kecewa" suara dari salah seorang yang mengurumuni tempat itu membuat Tiffany dkk menyeringai
Jessie berdecih "Kenapa lo senyum? Seneng denger gue punya banyak fans? Hm?" Tanya Jessie yang membuat Tiffany dkk semakin jengkel
Bola mata Tiffany menatap Jessie dengan tatapan siap menerkam. Sedangkan Jessie menatap Tiffany tajam meski bibirnya menyunggingkan senyum iblisnya.
"Hajar aja Jes, orang kayak gitu jangan dikasihanin" ucap salah satu dari mereka
Feby hendak maju namun dihalangi oleh Tiffany. Kali ini Tiffany yang maju. Gadis itu maju satu langkah, jaraknya kian menipis dengan Jessie.
Satu dorongan mulus mengenai bahu Jessie. Tubuh Jessie pun mundur dan ditahan oleh teman-teman Jessie seperti Grace dan Bella.
"Dasar cewek gatau diri! Malu dong anak pemilik yayasan ke club malam" ujar Tiffany dengan agak berteriak
"Mabuk-mabukkan terus pingsan. Palingan juga abis itu dibawa ke hotel sama cowok nya" tambah Tiffany
"Tau banget ya lo yang kayak gituan? Berpengalaman banget kayaknya" balas Bella dengan volume suara yang tidak mau kalah
"Bella ih jangan memperkeruh suasana" bisik Karin namun malah mendapat pelototan dari Bella
"Udah lo diem aja" titah Glen pada Karin, gadia itu mencebikkan bibirnya
"Kenapa lo diem? Mikirin alesan buat ngelak iya?" Sambar Feby
Kedua alis Jessie saling menaut seolah sedang mengingat sesuatu. Ekor matanya pun mengarah ke atas.
"Mending mana ya? Anak pemilik yayasan yang nakal atau anak dari perebut suami orang?" Tanya Jessie dengan perlahan dan watadosnya
Hal itu benar-benar membuat Tiffany dongkol setengah mati.
"Setau gue sih, buah jatuh ga jauh dari pohonnya" tambah Jessie
Bisikkan itu kian terdengar setelah Jessie mengucapkan kalimat tadi.
Tiffany menelan salivanya dengan kasar. Ia benar-benar malu dibuatnya.
"Oh dan satu lagi" ucap Jessie "Yang sering ke club, mabuk, terus udahnya mojok siapa ya? Gue atau elo, lo, dan elo" ucap Jessie sambil menunjuk dirinya, Tiffany, Feby dan Rebecca
Rebecca sendiri tersentak kaget ketika dirinya ikut ditunjuk oleh Jessie. Padahal tempat ia berdiri berada jauh dari Tiffany dkk. Tapi tidak cukup jauh dari jangkauan mata Jessie.
"Barang-barang lo itu dapet dari mana? Di beliin pacar nyokap lo yang ternyata suami orang, atau bahkan punya nya anak dari pacar nyokap lo itu?"
"Kasian banget pake barang bekas" ujar Jessie seperti bergumam
Dalam hitungan detik, tangan Tiffany sudah berkelana di kepala Jessie. Ya, Tiffany menjabak rambut Jessie dengam bringas.
Ini bukan pertama kali nya ia berantem. Tapi Jessie benar-benar tidak sudi kalo rambut atau tubuh nya ada yang rusak akibat berantem.
Feby dibuat bingung oleh Tiffany. Begitu pun Elsa dan dayang-dayang Tiffany.
Sebaliknya, Bella dan Grace berusaha menjauhkan Jessie dari Tiffany. Rafael dan Glen ikut membantu melepaskan tangan Tiffany yang menjabak erat rambut indah Jessie.
Karin sendiri sudah pergi entah kemana. Sepertinya ia mencari seseorang yang pas dalam situasi seperti ini.
Rafael dan Glen mencengkram kedua tangan Tiffany kuat-kuat. Jessie kembali melangkah maju dan menyuruh Rafael dan Glen untuk melepaskan cengkramannya.
"Ga usah ikut campur" ucap Jessie pada Rafael dan Glen dengan menekan setiap katanya
Napas Tiffany benar-benar memburu. Wajahnya sudah merah padam. Terlihat bara api di bola matanya.
Suasana kian memanas. Orang-orang yang mengerumuni Jessie dan Tiffany masih setia menyaksikan setiap adegan yang terjadi.
Dengan gerakan cepat, Jessie meraih salah satu tangan Tiffany, memelintir sambil membalikkan tubuh Tiffany.
Ia juga menendang kaki belakang Tiffany sampai membuat gadis itu terjatuh. Salah satu tangan Jessie mencengkram kedua tangan Tiffany, dan satu laginya menarik rambut Tiffany sampai membuat kepala gadis itu mendongak
Sekarang posisi Tiffany berlutut dengan kedua tangan yang masih terkunci di belakang. Jessie membungkukkan tubuhnya hendak membisikkan sesuatu tepat di telinga Tiffany.
"Bitch!" Satu kata itu meluncur mulus dari bibir Jessie sampai membuat bulu tengkuk Tiffany meremang
"JESSIE HENTIKAN!"
-o-
To be continue👇
Jangan baper banget ah sampe lupa voment😂😊 vote and coment ayooo😊😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)
Teen Fiction"Gue bingung cinta sama siapa, masa iya gue punya suami dua." - Agatha. Agatha Jessie Villincia Jhonson, bad girl di sekolahan yang dimiliki oleh ibunya sendiri. Hobinya membantah guru, bolos pelajaran ataupun tidur di kelas. Ia juga sering pergi k...