(36) Rumah Sakit

6.1K 264 9
                                    

Sorry buat chapter sebelumnya aku lupa ganti judulnya:v tapi udah dibenerin ko. Sekian.
Happy reading 🙌
_____________________

Sesuai rencana sebelumnya, kini Jessie sedang duduk di atas sofa empuk dalam rumah mewah yang sudah lama tidak ia kunjungi lagi. Rumahnya masih sama, namun suasana dan penghuninya yang sudah beda.

"Tante kapan pulang?" tanya Jessie pada wanita setengah paruh baya yang kini tengah menghidangkan minuman untuknya.

"Ayo diminum sayang," Sania mempersilahkan, "Tante pulang kemarin." ia pun menjawab pertanyaan Jessie sebelumnya.

Jessie baru saja selesai meneguk minuman yang Sania suguhkan, kemudian ia mengangguk sebagai jawaban.

Keduanya tidak dapat menyembunyikan suasana awkward yang tercipta akibat tidak bertemu beberapa lama. Menyadari itu, Sania pun mengalah untuk mencari topik pembicaraan.

"Kelas berapa kamu sekarang?" tanya Sania kemudian.

"Kelas 12 Tan, sana kan kayak Leo." jawab Jessie dengan jawaban yang melebihi dari yang Sania inginkan.

Sania pun berusaha menutupi kegugupannya.

"Tan, Kayla ga ikut pulang?" tanya Jessie lagi, "Waktu itu juga dia sempat ke sini kan? Dan dia malah nginep di apartemen aku." Jessie menceritakan diselingi sedikit tawa.

Sania hanya terdiam, entah apa yang ia pikirkan, "Oh, iya." jawabnya seadanya.

Keduanya pun kembali terdiam. Diam-diam, ekor mata Jessie melirik Sania yang sepertinya sedang termenung.

"Tan, Leo mana?" tanya Jessie berusaha biasa saja dengan watadosnya.

Bagai di serang beribu benda tajam, oke ini berlebihan. Sania seketika dibuat bungkam, bibirnya terkatup rapat. Dan dari gerak-geriknya sudah berbeda.

"Oh, itu, dia sibuk jadi ga bisa ikut ke Indonesia." ucap Sania Berusaha tidak gugup.

Ekspresi Jessie yang mengangkat alisnya, menampilkan wajah lugunya membuat Sania semakin gugup dan dilema.

"Dari pertama kita pergi, dia belum pernah balik lagi ke sini." tambah Sania.

Dan Jessie sudah menebak sebelumnya kalau memang ada yang disembunyikan oleh Sania. Yang sekarang ada dipikirannya, apakah Kayla juga ikut dalam drama ini.

"Aku, boleh ke kamarnya Leo, Tan?" tanya Jessie lebih ke minta dengan ragu-ragu.

Dan Sania, tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan anak dari sahabat dekatnya.

¤¤¤

Kakinya melangkah memasuki ruangan bernuansa klasik yang begitu memanjakan mata. Semua benda kesayangan Leo sampai bola dan alat musik yang menjadi hobbinya itu masih tertata rapi di tempat khusus yang disediakan dalam kamar Leo.

Jari jemari Jessie menyentuh lembut satu persatu pajangan atau barang yang dilewatinya. Tatapannya menyapu kamar hingga ke setiap sudutnya. Sampai akhirnya ia terkunci pada sudut kosong dekat lemari.

Dengan langkah pelan dan penuh misteri, ia berjalan mendekati sana. Diam-diam, Sania berdoa dalam hati semoga hal yang tidak diinginkan, tidak akan terjadi.

Jessie sudah sampai di pojok lemari yang dibiarkan kosong, dan di situ benar-benar kosong tidak ada siapapun. Tidak sampai di situ, tangannya membuka lemari yang berisi pakaian Leo. Tidak lama, ia pun menutupnya kembali.

Di dekat pintu, Sania bersyukur dalam hati sembari menghela napas lega. "Kamu kangen Leo ya?" tanya Sania tiba-tiba.

Jessie sontak menoleh padanya kemudian tersenyum, "Lebih dari itu, Tan." jawab Jessie.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang