(57) Pertemuan

3.9K 241 12
                                    

*Kalo kalian lupa, bisa baca part sebelumnya.

Coment sebanyak-banyaknya kalo mau next secepatnya wkwk, jangan lupa vote oke ❤

Selamat membaca..

----------------------------------------------

Bel istirahat berdering nyaring di setiap penjuru sekolah. Dengan kompak, para siswa siswi kelas XII sains 1 merapikan buku dan alat tulis mereka. Perut yang keroncongan membawa mereka menuju kantin sekolah.

Tapi tidak dengan Jessie dkk.

"Jes, kantin ga?" tanya Bella.

Jessie menoleh sekilas, "Oh, ngga." jawabnya singkat lalu kembali fokus dengan ponselnya.

Tiba-tiba layar ponsel Jessie menampilkan panggilan masuk atas nama sang Mama. Tanpa berpikir lagi, Jessie men-slide lambang berwarna hijau di sana.

"Halo," sapa Jessie datar.

"Kamu dimana?" tanya Chealse to the point.

"Kelas." jawab gadis itu singkat.

"Ke ruangan Mama, sekarang." itu lebih terdengar seperti perintah.

Dengan malas-malasan, Jessie beranjak dari bangkunya. Tanpa mempedulikan teman-teman Jessie yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

"Jes, mau kemana?" tanya Grace langsung.

Gerakan Jessie terhenti, ia berbalik sebentar menatap Grace yang sudah dilewati olehnya.

Bukannya menjawab, Jessie hanya menatap sepasang mata Grace. Seolah ia telah mengatakan sesuatu dari tatapan mata.

"Kalian telepati?" tanya Glen dengan polosnya.

Sama seperti Glen, "Gue sepemikiran sama Glen," kata Karin.

Jessie sudah tidak terlihat oleh jangkauan mata lagi. Kini tersisa Bella, Grace, Karin, Glen, dan Rafael.

"Kita tungguin, tapi malah kita yang ditinggalin." celetuk Rafael, terlihat jelas dari raut wajahnya kalau ia tak suka.

Bella menautkan kedua alis, menatap lekat wajah Rafael yang berada di dekatnya. "Gue perhatiin, akhir-akhir ini lo sensi sama Jessie?" ujar Bella yang diangguki oleh Grace dan Glen.

"Ga jelas lo." sungut Rafael langsung. Lelaki itu pun pergi mendahului teman-temannya ke kantin.

Tak ingin membuang waktu istirahat yang sangat berharga. Atau ia akan kelaparan saat pelajaran matematika di jam pelajaran selanjutnya.

Grace hanya menggelengkan kepala tak habis pikir dengan teman-temannnya. Meski begitu, ia dan Bella sebagai teman yang paling akrab dengan Jessie, sangat memahami kalau ada sesuatu yang mengusik hati Jessie.

¤¤¤

Di ruang khusus pemilik yayasan SMA Pelita Harapan, Jessie masuk tanpa mengetuk pintu. Yang pertama ia lihat adalah seorang staf TU dengan berkas yang ditunjukkan pada Chealse.

Tatapan Jessie beralih pada Chealse, dan sekilas pada seorang lelaki berjas yang duduk di sofa. Tapi, Jessie tidak peduli. Mungkin teman Bisnis Mama, pikirnya.

"Kamu boleh pergi." ucap Chealse pada pegawai TU tadi.

Deheman terdengar dari Chealse. Wanita itu menautkan kedua telapak tangannya sambil menunggu sang buah hati duduk di hadapannya.

Jessie duduk di kursi yang berhadapan dengan Chealse, hanya terhalang oleh meja.

"Kamu sudah istirahat?" tanya Chealse mengawali.

Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang