Ketiga orang itu berdiri di depan sebuah supermarket. Salah satu dari mereka melipat kedua tangannya di bawah dada sambil sesekali berdecak jengkel.
"Ck! Nunggu apalagi sih Kay?" Tanya Jessie dengan nada frustasi
"Nunggu lo ngomong" jawab Kayla dengan polosnya
"Astaga" Jessie mengepalkan tangannya gemas
Sedari tadi, lelaki itu hanya bisa memperhatikan gerak-gerik Jessie. Mata nya tidak bisa dialihkan ke arah lain. Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa berdiri berhadapan dengan Jessie dan memandangi mata indah gadis itu yang tidak menatapnya dengan kebencian.
"Ngapain lo liat-liat gue?!" Tanya Jessie nyolot, ia sadar dirinya ada yang memperhatikan
"Santai kali Jes" cibir Kayla yang langsung mendapat pelototan gratis dari Jessie
"Ayo balik" ajak Jessie
"Kalo mau balik, okay gue bakal balik ke Paris" ucap Kayla sarkastik
Jessie membulatkan matanya. Gadis itu pun memutar tumitnya, tubuhnya berhadapan dengan Kayla.
"Apaan?" Tanya Jessie tidak terima "Lo balik masih semingguan lagi" protesnya
"Bisa dipercepat, kenapa ngga?"
Jessie mengerang frustasi "Okay mau lo apa nona Mikayla Vincentia?" Tanya Jessie pasrah
"Lo dengerin dulu Elvan ngomong" ucap Kayla dengan kedua alisnya yang naik turun
Jessie pun menurut dengan ogah-ogahan.
"Ngomong!" Titah Jessie ketus
Elvan tertawa kecil "Jes" panggil nya
"To the point aja bisa?"
Elvan menghela napas pasrah "Sorry kemarin gue ga ada di situ buat misahin lo" ucapnya, tersirat rasa bersalah
Jessie memutar bola matanya malas
"Kemarin gue dan Kenzo sama anak basket lain ada meeting dadakan" tambah Elvan
"To the-" Kayla membekap mulut Jessie
"Lanjutin aja Van" ucap Kayla dengan tangan yang masih membekap Jessie
"Gue udah diceritarin kejadian nya sama Kayla"
Jessie menatap Kayla yang hanya memamerkan cengiran kudanya.
"Dan ya, Kayla juga yang bilang kalo kalian mau ke sini maka nya gue langsung ke sini"
Jessie benar-benar tidak sabaran. Gadis itu ingin pergi jauh-jauh dari Elvan. Seakan Elvan adalah virus yang akan membuat Jessie alergi bahkan kesakitan. Jessie harus menghindari Elvan.
"Kenzo juga udah ceritain kejadian yang sebenarnya di balik foto itu, untung nya orang-orang ga ngenalin siapa cowok difoto itu"
"Terakhir, gue udah tanya sama Feby, dan ternyata yang masang foto itu adalah-" Elvan menggantung perkataannya
Mendengar nama Feby membuat amarah Jessie yang semula terpendam kembali membara. Apa sebenarnya hubungan antara Feby dan Elvan. Itu pertanyaan yang ingin dilontarkan oleh Jessie.
Namun gengsi mengalahkan segalanya. Terlebih ia berpikir untuk apa memperdulikan tentang Elvan, lagi.
"Siapa?" Tanya Jessie penasaran
"Ecca"
-o-
"Okay, gue tau sekarang harus apa" ucap gadis itu pada dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)
Ficção Adolescente"Gue bingung cinta sama siapa, masa iya gue punya suami dua." - Agatha. Agatha Jessie Villincia Jhonson, bad girl di sekolahan yang dimiliki oleh ibunya sendiri. Hobinya membantah guru, bolos pelajaran ataupun tidur di kelas. Ia juga sering pergi k...