"JESSIE!" suara itu membuat Jessie yang yang sedang bertarung dengan Rey pun terhenti, begitu juga dengan Rey sendiri.
Keduanya menoleh, begitu juga dengan teman-teman Rey.
"El," gumam Jessie tanpa sadar.
Sementara Rey sendiri tidak ingin berlarut dalam keterkejutannya. Ia beralih pada Jessie yang sedang lengah, dengan gerakan cepat Rey menarik tangan Jessie kemudian memutarnya hingga terkunci di belakang.
Melihat itu, Elvan maupun Kenzo yang baru tiba di situ langsung terkejut bukan main. Seketika amarah kedua lelaki ini sampai ke ubun-ubun mereka.
"Ada masalah apa lo sama dia?" tanya Elvan masih dengan santai.
"Bacot!" salah satu teman Rey langsung menyerang begitu saja namun dengan mudah dicegah oleh Kenzo.
"Lepasin dia bangsat!" umpat Kenzo yang sudah kesal.
Teman Rey yang lainnya menyahut, "Lawan kita dulu kalo berani." ucapnya dengan sombong dan penuh percaya diri.
"Sayangnya gue berani." jawab Elvan dengan santai.
Elvan menatap beberapa lelaki di hadapannya ini dengan santai, dan Kenzo menatap mereka dengan tatapan meremehkan.
"Gue peringatin setelah ini, arwah lo jangan gentayangan." kata Kenzo lalu tersenyum miring.
Dan terjadi lagi pertarungan tiga orang diantaranya Elvan, Kenzo, dan Jessie melawan Rey dan teman-temannya.
Entah kenapa, tiba-tiba bayangan masa kecil muncul di kepala Jessie. Terlihat seorang anak kecil perempuan dan dua orang anak lelaki yang sedang latihan bela diri.
Jessie menangkis serangan setiap lawan namun ia tidak konsen untuk balik menyerang. Semuanya terlihat sangat jelas.
"El, pelan-pelan nanti aku bisa terluka." omel anak perempuan itu.
"Kalo pelan, nanti kamu keburu mati duluan, Agatha." ucap seorang lelaki satunya yang menyahuti.
"Iya, dasar manja." tambah lelaki yang dipanggil El barusan. "Lagian kan kamu udah dibantuin sama Leo juga, masa tetap kalah aja."
"Agatha, kamu jangan khawatir ya. Jangan jadi perempuan yang lemah." ucap anak lelaki bernama Leo yang membantu Agatha.
"Agatha awas!" teriakkan Elvan membawa kembali Jessie ke alam sadarnya.
Elvan sontak berteriak saat menyadari salah satu dari lawan yang hendak memukul Jessie menggunakan balok kayu dari belakang. Ia pun langsung berlari mendekati Jessie dan membuat gadis itu terhindar dari pukulan balok kayu tadi.
Elvan memeluk Jessie sampai berputar beberapa kali secara reflek agar sampai di tempat yang aman.
"Kenapa ngelamun sih? Bahaya tau ga!" bentak Elvan secara spontan dan di luar kesadaran.
Jessie tertegun sembari menatap tepat di bola mata Elvan dengan jarak sedekat ini.
Suasana dan keadaan yang tanpa sengaja membawa Jessie kembali ke beberapa tahun yang lalu. Kembali kepada Jessie yang mudah luluh dan membutuhkan kelembutan.
"Lepasin!" Jessie kembali tersadar dan mendorong tubuh Elvan.
Hampir semua yang ada di situ sudah tumbang, hanya menyisakan beberapa orang yang juga sudah kewalahan. Rey sendiri tidak mungkin bertahan sendirian tanpa bantuan teman-teman.
Tidak ingin berlama-lama, Kenzo, Elvan, dan Jessie langsung berlari kabur dari sana. Ketiganya meliwati semak-semak karena memang markas Rey ini cukup terpencil tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, I'm Bad Girl ✅ (REVISI)
Fiksi Remaja"Gue bingung cinta sama siapa, masa iya gue punya suami dua." - Agatha. Agatha Jessie Villincia Jhonson, bad girl di sekolahan yang dimiliki oleh ibunya sendiri. Hobinya membantah guru, bolos pelajaran ataupun tidur di kelas. Ia juga sering pergi k...