Luka lama yang belum tertutup, kini ditaburi garam dan disiram asam. Itulah yang dipikirkan Yasmina saat tahu Kukuh harus menghadapi mantan tunangannya.
"Apa mengirim Restu itu tidak keterlaluan, Kek? Kukuh belum pulih dari lukanya."
Iskandar merengkuh bahu Yasmina dengan sayang. "Kamu mengkhawatirkan dia?"
"Bukan begitu, Kek. Aku cuma merasa cara itu kurang etis."
"Ah, Ibra telah mendidikmu dengan sangat baik! Kakek bangga."
"Kek, jangan lupa, dia masih di rumah sakit, tapi Kakek sudah tega menekannya. Beri dia waktu."
"Justru dia masih sakit itu, Kakek ingin membantu dengan mengirim orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya," kata Iskandar dengan sabar sembari mengamati mimik wajah Yasmina. Mata gadis itu melebar, seolah terpana.
Orang yang paling berpengaruh dalam hidup Kukuh. Kalimat itu menusuk hati Yasmina.
"Jangan-jangan kamu cemburu?" goda Iskandar.
"Kakek!" Yasmina sontak memanyunkan bibir sehingga menguncup penuh.
"Hmm, Kakek yakin Kukuh punya harga diri. Dia tidak akan berbuat yang melanggar etika." Mata tua itu lalu mengamati Yasmina sejenak. "Dia tertarik padamu?"
"Ah, tidak!"
"Ooooh, kamu bertepuk sebelah tangan? Apa Kakek bilang?" Serentetan tawa mengguncang bahu lelaki berambut putih itu. "Kalau dia bisa berpaling dari Restu, sudah lama Kakek menjodohkan kalian!"
Serasa ada duri yang menancap di hati Yasmina. Benarkah kata sang kakek, ia bertepuk sebelah tangan? Lantas apa makna senyuman lembut serta tatapan penuh harap yang ia rasakan?
"Yas, kakek mau kasih saran," ujar Iskandar seolah memahami pikiran sang cucu. "Jangan terkecoh dengan wajah tampan dan senyum rupawan. Kadang kita merasa iba dengan seseorang yang sedang terpuruk, apalagi dia terlihat rapuh karena menggunakan kursi roda. Hati siapa yang tidak akan luluh? Akan tetapi, semua orang menyimpan sisi gelapnya masing-masing. Kakek tahu benar, Kukuh tidak selemah dan sepolos yang kamu lihat. Dia sama sekali bukan anak innocent, Yas."
"Maksud Kakek, dia bisa melakukan sesuatu yang buruk?"
Iskandar mengangkat kedua bahu. "Sedang Kakek selidiki. Kamu ketemu hal aneh di sana?"
"Tidak ada, selain orang depresi yang hampir kehilangan nyawa."
Iskandar mengangguk. "Kakek minta kalian waspada. Termasuk terhadap David juga, Ros."
Kata-kata lembut itu menyentak Yasmina. Apa makna di balik peringatan sang kakek? Siapa Kukuh sebenarnya? Ia merasa banyak sekali yang tidak ia ketahui. Pikiran itu membuat Yasmina tidak betah duduk di tengah hingar-bingar pesta. Ia mengajak Rosa pulang sebelum malam mencapai puncak.
☆☆☆
Perasaan seseorang itu begitu cair. Sebentar curiga, sebentar merana, sebentar kemudian berbunga-bunga. Teori itu terdengar aneh, namun Yasmina membuktikannya. Ia baru sampai di kamar sepulang dari gala dinner saat hatinya tergerak untuk menelepon Kukuh. Serta merta, rasa rindu mengembang saat suara lembut menyambut sapaan.
"Belum tidur?" tanya Kukuh, menggetarkan hati.
"Belum. Aku baru pulang dari gala dinner."
"Itu acara kakekmu?"
"Benar. Kenapa kamu belum tidur?"
"Aku memang sering lambat tidur."
Yasmina terenyuh. Rasa curiganya hilang begitu saja. Kamu bukan lambat tidur, Kuh. Kamu tidak bisa tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasmina
RomanceKukuh Arkatama, lajang berkualitas tinggi, pewaris tunggal sebuah grup bisnis besar, terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidup setelah tragedi kecelakaan maut yang merenggut sebagian besar anggota keluarganya. Sementara itu, kekasih selama 13 ta...