20. Ruang Kerja (2)

2.7K 246 102
                                    

Jamuan makan malam kecil telah disiapkan Yeni di meja makan. Kini tinggal menunggu waktu saja. Tepat menjelang pukul tujuh malam, orang yang ditunggu pun datang.

Plan B, bisik hati Kukuh.

Wijoyo Abimanyu, pengusaha berusia 42 tahun itu terlihat gesit bergerak dengan kursi roda. Senyum menawan segera terkembang saat ia beradu pandang dengan Kukuh.

"Wah, rumahmu accessible banget. Keren, Bro!" Pujiannya mendahului perkenalan. "Abi," ujarnya sembari mengulurkan tangan.

Kukuh menjabat tangannya. "Kukuh. Terima kasih sudah datang, Bang. Mari masuk."

"Jangan sungkan. Begitu diberitahu dr. Andri, aku langsung tertarik. Aku biasa menemani sesama penderita SCI."

Kukuh manggut-manggut. Menemani .... Istilah itu terasa hangat menyentuh hati Kukuh. Ya, semua orang membutuhkan teman, bukan? Bila teringat kekonyolannya mengisolasi diri, rasanya malu sekali. Benar kata Yasmina, ia cengeng. Cengeng tingkat dewa bahkan.

"Anak-anakku fans beratnya Next! Nanti aku minta tanda tangan, ya." Suara Abi yang lantang namun renyah mengisi ruang tengah itu.

"Berapa anak Abang?" Kukuh tertarik.

"Tiga. Satu dari mendiang istri pertama. Satu bawaan istri kedua. Satu lagi baru umur sebulan." Senyum bahagia seorang lelaki terpancar dari wajah tampan itu.

Kukuh terpana. Lelaki ini bahkan berkesempatan menikah dua kali, dikaruniai anak pula.

Abimanyu seolah mengerti apa yang dibingungkan Kukuh. "Nanti kita ngobrol," ujarnya sambil menepuk bahu Kukuh. Abimanyu seorang yang terbuka, banyak bicara, dan selera humornya bagus. Ia lekas menghangatkan suasana malam itu.

"Level berapa kamu, Kuh?"

"T2 - 3[1]. Abang?"

"T3 - 4. Hmm, berarti kamu tidak punya kontrol atas otot-otot punggung dan perut. Kamu harus waspada skoliosis[2]."

"Iya. Aku disuruh pakai korset khusus biar stabil." Kukuh menepuk perutnya yang mengenakan korset.

"Bagus. Kamu harus banyak bergerak agar lebih gesit dan nyerinya berkurang."

"Abang juga mengalami nyeri?"

"Aku hidup dengan itu," sahut Abi diikuti tawa renyah. "Lama-lama kebal."

Abi diam sejenak, lalu bertanya sesuatu yang membuat wajah Kukuh merah padam.

"Kamu punya pasangan? Pasanganmu sudah tahu masalah disfungsi seksual pada penderita SCI?"

"Belum punya. Tapi sedang diupayakan, Bang," jawab Kukuh jujur.

"Mantan pacarku, istri keduaku, stalker ulung. Aku nggak perlu susah-susah menjelaskan kondisiku padanya." Abi terdiam sejenak, seperti tengah mengenang kembali momen penting dalam hidupnya. "Tapi, sewaktu akan menikah dengan mendiang istri pertama dulu, kami menjalani konseling berdua. Kalian sebaiknya juga begitu." [3]

Wajah Kukuh kembali merah padam. Ia harus membawa serta Yasmina dalam konseling seputar alat kebanggaannya. Bisakah dibayangkan, mukanya mau ditaruh di mana?

Abimanyu tergelak melihat ekspresi Kukuh. "Jangan ajak sembarang orang, dong. Kalau sudah intim, baru bicara masalah itu. Sudah sejauh mana sih, hubungan kalian?"

Kukuh hanya bisa meringis lebar. Pelukan sambil menangis. Baru itu, Bang, batinnya.

"Oh, ya. Abang jadi menginap di sini, kan?"

"Jadi, dong. Katanya ada satu orang lagi. Mana dia?"

"Masih di perjalanan."

Menjelang tengah malam, seseorang datang. Lelaki itu jangkung, berambut gondrong, dan berewok. Sekilas, penampilannya membuat Kukuh teringat anggota organisasi yakuza. Akan tetapi, ada satu hal yang menonjol dari lelaki ini, yaitu sikapnya yang anggun. Wajahnya memancarkan wibawa.

Ia mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.

"Kaka Sulau."[4]

___________________

[1] Singkatan dari ruas tulang belakang. T2-3 artinya ruas Torakal 2 dan 3. Torakal adalah ruas tulang belakang daerah dada.

[2] Skoliosis adalah kondisi tulang belakang di mana tulang belakang membengkok secara tidak normal.

[3] Kisah Abimanyu dan istrinya dapat di baca di novel Ibu Untuk Bitha.

[4] Kisah Kaka Sulau dapat dibaca di novel The Young Lion.

/////////////////

Waa ...! Tiga orang ganteng kumpul jadi satu. wkwkwk

Komen, please ....

Komen, please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YasminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang