Pagi itu ada yang berbeda dari biasanya. Bukan karena cuaca yang secerah ini, bukan juga akibat dari masakan pelayan yang selalu berubah-ubah ini. Tetapi percikan kembang api tengah mematik kesana kemari. Dengan kata lain, meja makan tampak lebih hidup dengan keberadaan sebuah perbincangan ringan di sana.
Lisa tampak semangat menceritakan lomba dance-nya yang akan di adakan di sekolah. Dia bahkan hampir berteriak dan menyemburkan seluruh makann dalam mulutnya karena terlalu bersemangat jika tidak dengan segera Rose marahi untuk berhenti bicara. Meskipun begitu tetap saja tidak menghentikan gadis semacam Lisa berhenti untuk antusias. Biarkan saja Lisa seperti itu, karakter semangatnya adalah buah dari sifat ibu dan ayahnya.
"Dan aku akan memenangkan kontes-- uhuukk uhuukk."
Jessica tertawa kecil melihatnya, dia bahkan sampai menyodorkan air minum ke arah Lisa yang sampai terbatuk-batuk menceritakannya. Lisa menerimanya dengan malu-malu, tak biasa dengan suasana cair di meja makan ini.
Setelah Lisa, ada Jennie yang masih saja tak mau mengaku luluh di depan ibunya, kini giliran bercerita tentang lomba musik hip hopnya. Jisoo langsung menganga tak percaya apakah Jennie memiliki kemampuan seperti itu dalam dirinya. Karena setau Jisoo, selain membuat masalah, hidup Jennie itu hanya remahan keripik yang tersapu ke dalam tong sampah. Malang. Hambar. Tidak bervariasi. Eww.
Well, melihat Jennie antusias tetapi malu-malu padahal pada kenyataannya sedikit urakan ini, membuat Jisoo tersenyum dan langsung memeluk Jennie. Sang empunya hanya meronta meminta di lepaskan.
Jisoo juga tak kalah semangatnya bercerita tentang drama musikal yang hendak sekolahnya tampilkan. Yang mana dia amat sangat berharap menjadi pemeran utama.
"Bukannya menangis, penonton akan tertawa dengan aktingmu yang seperti orang kesurupan itu."
"Yakk!!" Jisoo langsung memukul kepala Jennie dengan keras. Gadis itu pun langsung meringis.
Jennie tak mau kalah itu pun langsung membalas dengan ucapan lagi. "Lagi pula mana ada yang berperan sebagai Koaru Amane-nya saja tidak pernah menonton filmnya. Bagaimana kau bisa menghayati perannya kalau begitu!!"
Jisoo mendelik tajam ke arah Jennie. Tapi yang Jennie lakukan hanya mengibaskan tangannya, lantas berkata. "Makanya, jadi cantik itu bukan berarti otakmu harus kosong!" Jennie tak mau kalah.
"Siapa bilang otakku kosong?!!" Jisoo geregetan sendiri jadi menjambak rambut Jennie dengan brutal. Siapapun dari mereka tau, jika Jisoo paling tidak suka diremehkan. Jadi, Jennie sengaja menggoda Jisoo dengan kata-kata yang menyebalkan.
Lisa yang melihat hal itu malah tertawa dengan kerasnya, menahan perut yang sakit akibat tawanya sendiri. Lisa juga malah secara tidak langsung menjadi pemandu sorak untuk kedua saudarinya, terkadang untuk Jisoo terkadang untuk Jennie. Rose yang kembali harus terbiasa dengan keadaan seperti ini malah makan dengan tenang. Bahkan seperti tidak ada yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good MOM ✔
FanfictionKisah tentang Jessica Jung dan keempat anaknya. Season 1 : End Season 2 : On Going ©2016 filofrosine present Amazing cover by @nothofogus