20. Birthday Party? (1)

4.4K 528 59
                                    

Harusnya ini di posting pas birthday -nya Mommy. Tapi karena baru sempet nulis, jadi nyempil di sini. Kekekke

Well, selamat membaca.

[Good Mom] 

Lisa begitu khidmat menikmati alunan musik yang mengalun begitu keras di dalam kamar. Suara yang menatul-mantul dari dinding ke dinding itu ikut tembus ke luar ruangan. Gadis itu tidak cukup untuk peduli pada hal sepele, bahkan kakinya yang bengkak karena berkali-kali membentur kaki ranjang, menjagal kaki kursi belajar, atau jatuh menabrak lemari pun dia abaikan. Ketika terjatuh dia akan bangkit dan kembali menari seiring dengan irama. Sesekali dia mengulangi lagi, mengulangi lagi, dan mengulangi lagi gerakan-gerakan yang sudah dia ciptakan selama satu jam ini demi mengingat tarian buatannya.

Minggu yang cerah pun sudah di booking olehnya untuk berlatih demi dua lomba sekaligus. Satu couple dance bersama Bambam, yang satunya street dance dari sekolah. Well, sejujurnya Lisa tidak begitu mengerti kenapa sekolahan mengambil tema street dance ketimbang dance biasa, yang jelas Lisa hanya ingin mencoba mengembalikan gairahnya pada menari ketimbang kepikiran hal-hal yang tidak penting.

Namun, gerakannya terhenti, ketika ternyata saudarinya Jisoo misuh-misuh di depan pintu kamarnya.

"CEPAT BUKA ATAU AKU HANCURKAN PINTU KAMARMU!!" Hanya kalimat itu dan gedoran keras yang Lisa dengar terakhir kali saat dia mematikan tape-nya.

Tak luput dengan wajah tak bersalahnya, Lisa membuka pintu. Takut jika Jisoo benar-benar merobohkannya.

Benar saja. Saudarinya memasang tampang kesal, sekesal-kesalnya. Sekesal Jisoo yang bertengkar dengan Jennie.

Meskipun bertampang seram, Lisa jelas mengetahui bahwa Jisoo baru bangun tidur. Yang artinya sedari tadi Lisa mengganggu tidurnya dengan dentuman keras.

"Pelankan suaranya atau kau, Mati!" ucap Jisoo dengan penuh penekanan.

Lisa buru-buru mengangguk. "Ba-baik a-akan ku pe-pelankan. Bahkan sampai kau tidak mendengar suaranya."

Lisa nyengir kuda, melihat tampang Jisoo yang tidak main-main terlalu menakutkan. Apa lagi dengan ancaman barusan, jelas saja keberanian Lisa semakin mengecil.

"Kau bisa kembali tidur. Hehehe."

Dengan langkah terseok Jisoo berbalik dan kembali menuju kamarnya. Kepalanya benar-benar pusing saat alunan musik yang tidak ada santainya itu menyeruak memekakkan telinga. Membuatnya terbangun dengan kaget dari tempat tidurnya. Padahal ini masih pukul sembilan pagi.

Untung dia bukan Jennie yang akan memberikan bogem mentah atau cakaran gratisnya pada siapa saja yang mencari masalah. Well, Jisoo salah satu korban cakarannya.

Jisoo sudah berada di atas ranjangnya dan hampir memejamkan kembali mata indah itu kembali ke alam mimpi, tiba-tiba suara lain mulai mengganggunya. Sukses membuat mata dan pening di kepalanya kembali.

Aura yang lebih mengganggu daripada musik tadi.

Polusi suara Jennie yang mencoba nge-rapp.

"JENNIE JUNG!!"









Saat Rose keluar dari kamarnya, dia sudah melihat aksi saudarinya, bukan cuman saling adu mulut dan jambak-jambakan, sampai tarik-tari baju, hampir gigit-gigitan malahan. Dia melihat Lisa yang hidupnya itu entah kenapa dari dulu kalau lihat saudarinya bertengkar tiba-tiba memiliki sifat yang setengah-setengah. Maksudnya, setengah berniat memisahkan, setengahnya lagi kesenangan dan bersorak sorai gembira. Lisa selalu tertawa saat melihat mereka bertengkar.

Good MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang