18

2.7K 284 50
                                    

Tarik napas .....

keluarkan ...

kawan-kawan sekalian, ini akan jadi perjalanan yang sangat panjang.

"Kemana Miss. Jung?"

Pagi ini Sehun dibuat agak bingung, pasalnya ketika dia mengunjungi kantor usai mengantar si kembar empat-atasannya itu mendadak tidak bisa dihubungi. Wanita bersurai panjang yang biasa ada di tempatnya, ketika dia cek tidak berada di ruangan. Keanehan yang lainnya adalah Sehun tidak mendapat kabar apapun dari Jessica. Padahal biasanya dalam keadaan jauh dari Sehun, Jessica selalu memberi kabar dimana posisinya berada. Terutama ketika bersama William, Sehun harus selalu siap siaga.

Oleh karenanya, laki-laki tinggi itu kini malah bertanya pada seorang receptionist mengenai keberadaan Jessica, padahal baiknya Sehun yang mengetahui keberadaan atasan mereka.

"Sepertinya beliau keluar, tadi aku melihatnya mendapat telepon kemudian pergi dengan terburu-buru," jawab sang receptionist pada Sehun dengan tatapan kagum, senyum manis tidak lupa berkembang dengan baik menghiasi wajahnya. Kagum dengan paras tampan sekretaris dari CEO perusahaan fashion ini.

"Apa dia memberitahukan akan pergi kemana?"

Sang receptionist menggeleng pelan. "Sayangnya tidak."

Sehun melorotkan letak bahu tegapnya. Dahinya berkerut dalam, memikirkan segala kemungkinan akan berada dimana Jessica sekarang. Seingatnya hari ini Jessica tidak ada pertemuan penting, hanya pertemuan dengan tuan Goo, itupun masih sore hari nanti. Tidak ada rapat pula karena segala persiapan peluncuran produk baru masih dalam tahap proses penyempurnaan. Lantas kemanakah Jessica hingga mengabaikan seluruh pesan dan panggilannya.

Melihat raut frustasi yang kentara dari wajah dingin Sehun, membuat sang receptionist agaknya merasa bersalah. Dia dengan baik mencoba mengingat-ingat apa yang dapat menjadi petunjuk tadi ketika melihat Nyonya Jessica meninggalkan gedung.

Tadi Jessica memang berjalan buru-buru, membawa tasnya keluar dengan dahi berkerut, mengabaikan sapaan dari para karyawan yang ditujukan padanya-mungkin Nyonya Jessica memang sedang ada pikiran. Namun, tatkala sapaan karyawan diabaikan, Nyonya Jessica sempat berbicara sesuatu pada satpam yang berjaga di depan pintu masuk gedung, kemudian satpam tersebut menunjuk arah di sisi kirinya. Lantas Nyonya Jessica segera menuju arah yang ditunjuknya. Jauh sebelum itu, dia pun sepertinya melihat satpam yang diajak bicara oleh Nyonya Jessica itu sempat mengobrol dengan Tuan William. Benar. William sempat datang, tetapi tidak melanjutkan untuk masuk ke dalam gedung. Entah alasannya apa.

"Ah ... Tuan Oh ... sepertinya saya tau kemana Nyonya Jung pergi."

Sehun tidak habis pikir dengan pikiran William yang selalu saja merecoki Jessica. Memang pada dasarnya kerjasama kedua perusahaan akan berjalan panjang, tetapi bukan berarti William akan menghabiskan banyak sekali waktu dengan Jessica. Seperti laki-laki yang tidak punya kerjaan, padahal bisa dibilang William ini merupakan pemilik perusahaan besar. Imbasnya, Jessica sering meninggalkan pekerjaannya dan melimpahkan semua pada karyawan.

Rasa khawatir tidak berujung itu terus menemani Sehun dalam membelah keramaian. Merapatkan mobilnya di jalanan kota Seoul di hari senin yang cukup padat. Populasi manusia di Seoul benar-benar membuat kota menjadi tampak sempit.

Miss J: Aku ada di kantor William

Atau mungkin dunia memang sempit, seperti pepatah hanya selebar daun kelor. Usai membaca pesan singkat dari Jessica yang jelas sekali terlambat karena Sehun telah memarkirkan mobilnya di basement perusahaan Wiliam-kini di lobi depan dia bertemu dengan seseorang yang agaknya berada di angka terakhir orang-orang yang tidak ingin dia temui setalah nama ayahnya.

Good MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang