"What are you talking about?!!" Jessica menaikkan satu oktaf dari suaranya biasa, hingga menggema keseluruh ruangan, menyisakan gema kecil yang memantul kembali padanya. Matanya tidak bisa lepas dari pemandangan kota yang terpampang bak layar lebar dari jendela kantor. Sedangkan amarahnya justru meluap untuk lawan bicara di seberang telepon. Dahinya berkerut, menandakan adanya kegelisah. "Cepat cari!! Kirim bantuan polisi juga!! Dan jemput aku sekarang!!"
Jessica menghembuskan napasnya kasar belanjut menjumput segenggam rambutnya yang mulai berantakan untuk dia jmbak sendiri. Dia menutup kedua wajah dengan telapak tangan. "Belum 24 jam aku meninggalkan mereka. Ibu bisa murka jika mendengar kabar ini." Gumamnya pelan. Raut kekhawatiran yang kenatara dari paras cantiknya.
Lantas dia mengecek arloji yang terpasang di pergelangan tangan kiri, waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh malam, dan pada malam gelap seperti ini berbagai spekulasi muncul di pikirannya.
"Tidak bisa ku biarkan." Jessica pun menarik jaketnya yang tebal, membawa telepon genggam dan menutup pintu kantornya dengan terburu-buru.
[Good Mom]
Malam itu jalanan lenggang, hanya lampu-lampu menerangi mobil BMW dari dibalik gelap. Jessica tampak lebih berantakan dari yang dikira, pikirnya melanglang buana ke berbagai kehidupan yang serta merta mengikutinya bagai bayangan, terutama tentang pendapat Ibu. Saat dia mencoba menerawang melewati jendela, terkadang hatinya gundah saat tau bahwa sekaranglah, dan di sinilah dia berada. Di posisi di mana masa-masa kelam itu telah berlalu. Lantas prioritasnya dalam kehidupan pun perlahan mulai berubah.
"Bagaimana bisa kau menurunkan pengawasanmu?! Astaga aku bisa gila!" Jessica tidak bisa menurunkan amarah saat hal-hal kecil seperti ini terjadi. Dia duduk di kursi penumpang dengan cemas dan selalu mengecek iphone-nya menunggu kabar lebih lanjut dari pihak-pihak yang di minta bantuan.
"Maafkan saya, Mrs. Jung. Saya sudah meminta polisi dan sekuriti mall untuk mencari anak-anak." Jelas sekretaris Oh. "Sekali lagi maafkan atas keteledoran saya, Mrs."
"Kata maafmu tidak akan merubah keadaan Sehun-ssi." Jawabnya, membalas dengan malas dan lalu membuang muka pada jalanan. Dalam hati wanita berparas cantik itu, ada sesuatu yang mengganjal disana, yang menolak keras untuk pergi dengan hembusan napas berat sekalipun.
Pada saat itu pula dering telepon membuatnya terlonjak terutama saat tertera nama Mom disana. Bergegas menggeser speed dial berwarna hijau tersebut.
"..."
"APA?!...."
"..."
"Baiklah, maafkan aku."
"..."
"Aku harus menemui rekan kerja baru, kita akan-"
"..."
"Baiklah... baiklah..."
"..."
"Iya aku akan segera menjemput mereka."
"..."
"Promise."
Kembali menyimpan ponselnya, ia pun segera meminta Sehun untuk melanjutkan perjalanan menuju sumber yang sudah ibunya beri tau. "Ke kantor polisi dekat stasiun X, sekarang!"
[Good Mom]
Pekerjaannya sudah cukup banyak akhir-akhir ini. Bahkan untuk mengurus rumah pun ia tak sempat. Matanya tampak jelas berkantung akibat make up yang sudah luntur sejak pagi dia gunakan. Seharian ini ia sudah tidak sempat beristirahat bahkan untuk mencuci muka, atau membenahi make up-nya. Sembari sesekali melirik keempat anaknya lewat spion belakang, dia memijit kening frustasi. Entah mengapa, rasa berat yang sebelumnya menetap, jadi lenyap seketika saat menemukan anak-anak bandelnya, berpendapat bahwa semua yang terjadi akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good MOM ✔
FanficKisah tentang Jessica Jung dan keempat anaknya. Season 1 : End Season 2 : On Going ©2016 filofrosine present Amazing cover by @nothofogus