Uri Special Lisa
Mengiringi hari dengan senyum yang mengembang adalah ciri khas Lisa. Sebagai anak bungsu, dia selalu memiliki energi berlebih yang tertimbun dalam tubuhnya. Tidak bisa untuk tak bersemangat menyambut hari.
Kini dia tidak menjadi anak yang pendiam seperti sebelumnya. Lebih banyak mengobrol dengan teman sekelasnya adalah menjadi kebiasaan baru. Meskipun tak sekali dua kali dia mulai suka bersitegang dengan Momo, tampaknya teman-teman sekelas memaklumi hal itu. Gosip menyebar seperti seharusnya dan Lisa hanya perlu mengabaikannya untuk tetap hidup. Lagi pula tak semua teman menjauhinya, justru mereka suka dekat dengan gadis itu, karena pembawaan yang ceria dan terbuka.
Lisa melirik sesekali pada Jihyo yang sibuk di kursinya, membaca sebuah buku dengan mata yang melirik Lisa yang duduk di sisinya.
"Ada apa?" tanya Jihyo pada akhirnya menyerah dengan kelakuan Lisa diam-diam memerhatikan. Biasanya jika Lisa sudah seperti itu ada maunya. Kebiasaan yang mengganggu rutinitas Jihyo.
Lisa senang bisa menarik perhatian Jihyo pun memanfaatkan keadaan, "Aku mau minta saran, karena kau lebih lama bersekolah di sini pasti kau tau banyak orang." Senyumnya mengembang, alisnya naik turun menandakan sesuatu.
Jihyo mengernyit, dia juga kini memiliki poni yang sama dengan Lisa. Hanya saja rambut Jihyo sedikit bergelombang daripada lurus panjang seperti Lisa.
"Aku mau ikut tes buat festival nanti, kau kenal seseorang yang jago dance? Katanya ada untuk couple dance, atau kau tertarik untuk jadi pasanganku?" Matanya berbinar mengatakannya.
"Oh iya...," potong Lisa. "Jangan pernah sarankan Momo, ya, aku tidak mau berurusan dengannya lagi." Lisa memasang wajah galak mengantisipasi dari saran yang akan Jihyo berikan.
Jihyo terkikik sedikit, dia suka dengan teman sebangkunya yang baru. Setidaknya Lisa bisa mengimbangi Jihyo yang sedikit introvert dengan kelakuan Lisa yang kalau sudah kenal bisa jadi seorang Mood Boaster. Hari-hari ketus Jihyo pada Lisa terkikis dengan sendirinya.
"Aku punya teman yang suka dance, tapi dia tidak bersekolah di sini. Kau mau membantuku mencari pasangan, kan?" Lisa memohon. Pipinya yang berisi menggembung lucu. Menangkupkan kedua tangannya di depan dagu.
Jihyo juga tau perihal Lisa dan Momo. Memang Momo keterlaluan dan Taehyung yang sampai sekarang masih mencoba menarik perhatian Lisa untuk meminta maaf pun jadi diabaikan. Jadi, tak salah jika Lisa sedikit sinis menanggapi hal yang menyangkut pautkan mereka.
"Aku punya saudara. Dia juga ikut festival, semoga dia belum dapat partner. Nanti aku sampaikan," ujar Jihyo yang mendapat respon hangat dari sang teman.
"Yeeeee terimakasih Jihyo." Lisa memeluk leher Jihyo dan cengengesan sendiri.
"Ah, tapi, apa aku boleh minta kontaknya nanti? Seleksi couple dance dua minggu lagi, setidaknya aku bisa mempersiapkan sesuatu nantinya."
"Iya, nanti malam aku kirimkan," balas Jihyo pelan.
Kemudian Jihyo merogoh tasnya, dia mengeluarkan sebuah kotak bekal berukuran sedang, berwarna ungu dengan bentuk micky mouse. Kotak bekal itu di sodorkan pada Lisa. "Ibuku membuat red velvet kemarin, aku membawa banyak, kau mau?"
Lisa menerimanya dan membuka kotak bekal itu. Warna merah merona dengan krim putih dan buah ceri menghias di atasnya. Dia mencolek krim itu dan menjilat ujung jari telunjuknya.
"Wuuaaaa, enak." Gadis itu kini sudah mencuil sedikit potongan red velvet dari kotak bekal itu.
"Ibumu jago buat kue?" tanya Lisa. Lidahnya benar-benar di manjakan dengan rasa kue yang manis dan creamy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good MOM ✔
FanfictionKisah tentang Jessica Jung dan keempat anaknya. Season 1 : End Season 2 : On Going ©2016 filofrosine present Amazing cover by @nothofogus