21. Birthday party (2)

4.1K 544 72
                                    

Jennie kikuk. Memerhatikan sekitar dengan tak nyaman.

Dia berdiri di samping meja camilan dengan wajah yang ditekuk. Terkadang tersenyum kecut saat rekan-rekan ibunya menyapa padanya. Tentu saja, seluruh rekan ibu kaget begitu mendengarnya mempunyai empat anak. E-m-p-a-t karena mereka kembar. Terlebih ada guru Jiyoung yang langsung menyapa dengan sumringah begitu tau dia adalah anak dari seorang Jessica Jung. Padahal Jennie sama sekali tidak tau bagaimana sih eksistensi ibunya di dunia karier.

Hanya saja, saat itu Jennie ingin pergi meninggalkan pesta.

Sejujurnya dia sudah setuju dengan saudarinya yang lain untuk meninggalkan pesta. Jelas saja, ini bukan pesta anak belasan tahun, ini adalah pesta orang dewasa jadi untuk apa anak umur jagung ada di sana.

Tetapi Jisoo malah bergabung dengan ibunya, menampilkan sosok cantik yang biasa digunakannya untuk menarik perhatian laki-laki. Dia memang benar-benar cantik.

Mungkin pesta undangan tidak banyak yang datang. Hanya rekan-rekan terdekat Jessica saja yang turut diundang dan ikut memeriahkan pesta. Jessica bahkan mengundang AKMU demi jalannya pesta.

Jennie pusing sendiri melihat ibunya tak berhenti berbincang dan menarik-narik Jisoo untuk mengenalkannya pada rekan-rekan Jessica. Meskipun pada awalnya beberapa dari mereka kaget dan tak percaya, tapi lambat laun semua menjadi biasa saja. Beruntungnya di sini tak ada yang membicarakan mereka di belakang,  mungkin karena tamu undangan yang sedikit ini adalah hanya teman-teman dekat ibu.

Sembari meneguk satu gelas jus jeruk, Jennie mengecek ponselnya yang kedapatan ada pesan dari saudari bungsunya, Lisa.

Lisa: Jen, ke kamarku sekarang. Kita buat sesuatu. Mumpung Jisoo masih bisa bertahan di sana dengan Mom.

Lisa: padahal aku yakin Jisoo sudah ingin pergi dari sana. cepaaaattt!!!

Lisa: cpt!

Well, Jennie tau, pesan terakhir yang masuk pasti dari Rose.

Jadi, ketimbang posisi tidak jelasnya ini semakin di pertanyakan. Jennie memilih untuk pergi menyusul Lisa, barangkali bisa memilih untuk tidur dibanding ikut rencana tak jelasnya.

Begitu dia memasuki ruang tengah dan menuju tangga, dia cukup terkejut dengan kehadiran wanita lain yang tengah berbicara serius dengan sekretaris ibunya itu. Tampak dari sorot mata sang lelaki yang semakin menajam dan rahang mengeras, sedangkan sang wanita menampakkan gurat-gurat kesedihan. Jennie tanpa sadar memerhatikan mereka sepersekian detik sebelum dia dipergoki oleh mata Sehun yang langsung membuang mukanya. Dia menarik gadis itu menjauh dari ruang tamu menuju pintu keluar rumah.

Jennie merasa tak seharusnya melihat kejadian itu pun menundukkan kepala dan melanjutkan langkahnya untuk ke kamar atas.

"Jennie!!" Lisa langsung girang melihat Jennie memasuki kamarnya. Dia meminta Jennie untuk duduk di sampingnya. Mereka duduk di atas ranjang yang besar milik Lisa.

"Jadi apa?" tanya Jennie masih berusaha untuk duduk normal karena dressnya yang terkadang menyulitkan.

Lisa menjelaskan singkat pada Jennie, dengan sedikit bantuan Rose yang memperjelas apa yang akan mereka lakukan. Jennie memerhatikan dengan kernyitan dalam.

"Kau yakin mau memberi Mom kejutan?" Jennie bertanya sarkas.

"Aha!" Lisa berseru kembali. "Bagaimana kalau kita buat banner ucapan selamat ulang tahun?"

"Lisa, tidak ada waktu untuk membuat banner, Bodoh," tegur Rose tak habis pikir.

"Ya, kita buat saja besok lalu kita kejutkan Mom dan taraaaa dia pasti bahagia."

Good MOM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang