Th 2018
Cahaya lampu kerlap kerlip menghiasi setiap pepohonan buatan, dekorasi gedung yang sangat mewah membuat para tamu yang hadir dengan pakaian bermereknya tak henti henti memuji dalam hati.
Walaupun dengan perasaan sedikit gugup akhirnya Danu berhasil mengucapkan ijab kabulnya dengan lancar, bibirnya terus menyinggungkan senyuman didepan semua tamu dan wartawan yang hadir.
Tidak ada yang tahu di balik senyuman menawannya ada perasaan yang ia sembunyikan, perasaan perih di hatinya yang tidak dapat terobati.
Alya perempuan yang mulai sekarang menyandang status sebagai istrinya mencium tangan Danu, dan di balas dengan ciuman di kening, wartawan terus mengambil gambar momen sakral tersebut dengan kamera mereka.
Selesai ijab kabul pesta di mulai tidak henti hentinya tamu di buat takjub denga dua mempelai yang tersohor tersebut, bintang tamu dari artis sekelas Rosa dan Raisa turut meramikan jalannya acara, semua yang ada didalam gedung terhibur namun tidak denga mempelai pria.
Semua orang menikmati alunan musik, namun Danu seakan tidak terhipnotis sedikitpun dengan acara pernikahan megah yang ia adakan sendiri, matanya disibukkan memperhatikan kiri kanan mencari seseorang yang ingin di jumpainya dari kemarin.
Dan akhirnya suara musik, teriakan para tamu, hanya membuatnya jenuh dan memilih pergi dari kursi singasananya, dengan berdalih ingin ke toilet, Alya sudah tahu semua itu. Apa yang di rasakan lelaki yang beberapa jam yang lalu menjadi suaminya.
"Liam..." Danu mengapai pundak seseorang pemuda yang ia panggil Liam.
"Hay... selamat yah atas pernikahan kalian...." Dengan senyum ramah Liam mengulurkan tangannya.
Danu membalas jabatan tangan Liam "kamu datang ke sini sendiri..." mata Danu memperhatikan sekeliling Liam.
"Iya...." Mendengar jawaban Liam danu kecewa karena harapannya untuk bertemu dengan seseorang yang ingin ia lihat dari kemarin sirnah, Danu hanya ingin melihatnya tidak lebih dari itu.
Liam memperhatikan raut wajah Danu yang seketika berubah seperti memendam kesedihan.
"Ohh.... ini ada sesuatu dari ku..." Liam memberikan subuah kado berbentuk kotak panjang dan sedikit tebal "dan ini dari Mita...." Liam memberikan kado satu lagi dengan bentuk yang sama namun ukuranya sedikit kecil.
"Mita...." ucap Danu lirih masih dengan espresi yang sama seperti tadi "A.. apa.. apaan ini, kenapa aku yang di kasih kado seharusnyakan Alya..." Danu membuat espresi wajahnya ceria lagi, namun Liam tahu wajah yang di buat Danu adalah palsu.
"Itu kado spesial, kamu harus buka sendiri...." Liam menepuk bahu Danu " Maaf aku harus segera pergi, seseorang menungguku di rumah..." tanpa menunggu jawaban Danu Liam berjalan menjauh.
Danu memperhatikan sahabatnya yang semakin melangkah menjauh.
Alya yang larut dalam pesta bersama teman temannya memperhatikan Danu dari kejauhan, ia berniat menghampiri Danu namun teman temannya menarik tanganya dan mengajaknya berjoget menikmati alunan musik.
Danu tidak menghiraukan pestanya ia duduk di taman ujung yang suasananya sepi dan sedikit jauh dari kerumunan pesta, tanganya bergerak menyobek bungkus kado dari temannya yang bernama Mita dengan tidak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
RomanceDanu dan Mita dia dibesarkan dalam lingkungan yang sama, rumah mereka bertetangga dan satu sekolah membuat persahabatan mereka tidak terpisahkan hingga suatu hari datang siswa baru yang bernama Alya, kedatangan Alya membuat hati Danu bergetar ia sad...