Liam memandang laki laki yang duduk disofa, wajah itu selalu tenang tidak seperti kakak perempuannya yang selalu diliputi emosi jika berbicara suatu hal.
Liam terbatuk kecil, membuat lelaki itu menoleh, ia tersenyum saat mata mereka bertemu.
"Kau sudah pulang?" Sapa Kris, sambil tangannya bergerak menekan remot mengecilkan volume suara tv.
"Kenapa disini?" Liam langsung tahu bahwa kedatangan kakaknya pasti karena suatu hal, kedua kakaknya bukalah orang yang suka berkunjung.
"Aku ingin tidur disini" jawabnya, senyum masih tercetak jelas dibibir merah yang alami khas lelaki Asia.
"Baiklah kalau begitu kau bisa gunakan kamar sebelah, tapi pembantu tidak ada jadi bersihkan kamar sendiri.." sambil berucap seperti itu Liam berjalan kekamarnya, Kris hanya memperhatikan adiknya sampai Liam benar benar menghilang di balik pintu kamarnya.
"Apa yang terjadi dengan bekas luka itu??" Kebodohan Liam adalah ia tidak pernah mengunci pintu kamarnya, dan sekarang tanpa permisi Kris berhasil masuk kedaerah kekuasaan adiknya. Ia tercengang melihat bekas luka yang terlihat begitu besar di punggung Liam yang putih, Liam yang tadi baru membuka bajunya setengah buru buru menutupnya kembali.
"Apa yang kau lakukan disini" Liam membuat pertanyaan balik, dan mengabaikan pertanyaan dari Kris yang masih diliputi tanda tanya.
"Katakan apa yang terjadi dengan bekas luka di punggung mu?" Kris semakin menekan, ia adalah lelaki yang paling benci diabaikan.
"Bukan hal yang penting" Liam memutar tubuhnya ke depan, namun kris lebih bergerak cepat ia menahan tubuh adiknya menekannya kedepan hingga Liam tersungkur, dengan paksa Kris menaikkan baju Liam hingga bekas luka yang tadi ia tutupi terpampang jelas, Kris dapat memperhatikan dengan jelas ukiran kesakitan dipunggung itu "kenapa?" Suara Kris terdengar serak, hatinya tiba tiba sakit, tubuh yang selama ini di lapisi jas dan kemaja mahal ternya menyembunyikan suatu cerita.
Dengan tenaga yang ia kumpulkan Liam berhasil mendorong kakaknya menjauh, kekesalan tiba tiba menghampirinya.
"Jangan paksa aku mengingat kejadian masa lalu" teriakan Liam sudah tidak bisa ia tahan, matanya seketika memerah karena emosi.
"Kau tidak pernah cerita semuanya, tiba tiba kau hilang kontak dan berubah begitu saja... aku kakakmu Liam, aku butuh kepastian" Kris tidak ingin diam, ia jelas ingin tahu apa yang terjadi dengan adiknya beberpa tahun yang lalu.
"Kakak.." Liam tersenyum sinis, mengucapkan kata itu seakan tidak ada arti baginya, mengingat saat ia membutuhkan pegangan tidak ada yang datang menemui dan memeluk tubuhnya, hatinya sangat sakit mengingat hal itu, dan kesakitan itu yang mengubahnya menjadi pribadi yang baru.
•
•
•
Liam kecil terus memperhatikan kakaknya Freya yang terus menangis tersedu sedu, kenyataan ini cukup pahit mengingat usia mereka yang masih kecil dan harus dihadapkan dengan perpisahan kedua orang tuanya.
"Sudah tenanglah Freya... lagian keberangkatan papah masih satu minggu lagi, jadi kita masih bisa bersama" Hansel ayah tiga anak itu terus menenangkan Anak perempuannya yang sedang menagis, sudah terhitung tiga hari ini air mata Freya terus keluar dan tidak kunjung berhenti, sesekali ia berhenti menangis saat tidur dan bangun dengan air mata lagi. Perceraian kedua orang tuanya adalah hal yang tidak ingin ia terima dan keinginan ibunya untuk bersama Freya adalah hal yang sangat ia tentang karena Freya lebih nyaman bersama Papahnya daripada sang Mamah.
"Aku tidak mau ikut Mamah, Freya mau ikut Papah" Gadis itu masih merengek dengan perkataan yang sama seperti hari kemarin.
Liam berjalan merundukkan wajahnya, didalam kamar ia mendapati kakaknya Kris tengah memilih mainan, yang akan ia bawah pergi ke London bersama Papahnya dan juga Liam, meninggalkan Freya dan juga Mamahnya yang sebantar lagi tidak akan menjadi keluaraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
RomanceDanu dan Mita dia dibesarkan dalam lingkungan yang sama, rumah mereka bertetangga dan satu sekolah membuat persahabatan mereka tidak terpisahkan hingga suatu hari datang siswa baru yang bernama Alya, kedatangan Alya membuat hati Danu bergetar ia sad...