Liam termenung memperhatikan mobil Ferrari yang dari tadi terparkir dan belum ia tumpangi padahal tombol alarm sudah ia tekan dari tadi.
Ia sadar sejak ia mendapatkan mobilnya, akses untuk bertemu dengan perempuan yang belakangan ini menyita perhatiaanya telah berakhir, tidak ada lagi alasan banginya untuk bertemu.
●
●
●
Mita sedikit terusik dari tidurnya karena merasakan suatu beban berat di antara pundaknya.
"Hei.... apa mau terus tidur...?" Mita langsung membuka kedua matanya saat suara seorang lelaki menembus indra pendengarannya. Suara itu terdengar jelas di samping telinganya ia menoleh ke belakang dan-
"Haaaaaa....!!!"
Refleks mita menjerit, karena posisinya sekarang berada di atas ranjang berdua bersama Danu.
Danu mengorek korek telinga dengan jari kelingkingnya, jeritan mita berhasil memekakkan telinganya.
"Apa yang kau lakukan di sini...?" Tanyanya panik sambil menarik bantal dan memeluknya seolah menutupi bagian tubuhnya.
"Apa..?" Danu memasang wajah berfikir, yang malah jadinya terlihat konyol "kau sudah tidur berjam jam aku bangunkan dari tadi tidak bisa, jadi apa salahnya jika aku bergabung..." jawabnya tanpa beban.
"Bergabung kau bilang..?" Brengsek teryata orang Indonesia lebih blak blakan dari pada orang jepang gerutunya dalam hati, Mita melepar bantal yang ia pegang ke arah wajah Danu dengan sekuat tenaga, membuat danu terpental di atas kasur.
"Aduh... wajahku... masa depanku" keluhnya.
Mita bergergas turun dari ranjang "rasakan...!" Ia masih sempat mengumpat sebulum tubuhnya menghilang di pintu kamar mandi.
Makanan sudah tersusun rapi di meja, hidungan yang tersaji lebih di dominasi oleh sayur sayuran ketimbang daging, perut mita terasa lapar tapi menu sayuran yang terlalu banyak membuatnya tidak berselera.
"Kenapa cuma di lihat ayo makan..." perintah Danu.
"Apa ada diskon sayur besar besaran...? kenapa menunya sayur semua?"
"Kenapa..?" Danu mendekatkan wajahnya ke arah Mita "jangan bilang kau tidak suka sayuran...?" Tanyanya dengan penuh selidik.
"Tidak.... aku suka, suka..." ia mengelak, namun wajahnya jelas menujukkan ke tidak tertarikannya pada makanan yang tersaji.
"Kalau begitu cepat habiskan semua ini...!" Danu menuangkan banyak sayuran ke piring Minta.
"Aku bukan kambing.... jangan memberiku rumput sebanyak ini...!"
"Ini bukan rumput ini sayur, kau harus makan sayur banyak banyak... badanmu itu terlalu kurus, aku tidak suka memeluk orang kurus sepertimu..."
Mita terdiam, wajahnya memerah tersipu malau dengan perkataan Danu "jadi kau lebih suka memeluk orang yang seperti apa..?" Tanyanya lirih, sambil perlahan memasukkan makanan ke mulutnya.
"Setidaknya tubunya berdaging kenyal, mempunyai gundukan besar di dada dan pantat.... bukan seperti mu..."
Jawaban Danu membuatnya terpuruk, itu sangat jauh dari ciri ciri fisiknya yang kurus, tidak berisi.
"Tapi aku punya wajah manis tau..."
"Wajah manis tidak akan bisa memuaskan seorang laki laki, bagi laki laki rasa lebih penting dari pada rupa...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in silence
RomanceDanu dan Mita dia dibesarkan dalam lingkungan yang sama, rumah mereka bertetangga dan satu sekolah membuat persahabatan mereka tidak terpisahkan hingga suatu hari datang siswa baru yang bernama Alya, kedatangan Alya membuat hati Danu bergetar ia sad...