03 - Puzzle

2.2K 233 31
                                    

Dari ceritamu, aku menyusun ceritaku.

.....

Chapter 3
[Puzzle]

Seohyun sudah memastikan bahwa tubuhnya baik-baik saja meskipun bagian belakang lehernya memang masih sedikit sakit akibat cekikan yang cukup keras oleh Kyuhyun tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seohyun sudah memastikan bahwa tubuhnya baik-baik saja meskipun bagian belakang lehernya memang masih sedikit sakit akibat cekikan yang cukup keras oleh Kyuhyun tadi pagi. Tapi yang terpenting bagi Seohyun, bukanlah tentang cekikan itu. Lebih tepatnya, tentang rasa trauma nya untuk bertemu dengan Kyuhyun. Demi apapun, ia belum siap untuk bertemu dengan Kyuhyun saat ini. Bahkan untuk bertemu dengan Jonghyun sekalipun.

Ia benar-benar tak bisa menjelaskan apapun, apalagi ia bukan tipikal yang mudah berbohong, Jonghyun pasti langsung tahu ketika ia berbohong. Jelas saja Jonghyun juga akan langsung tahu penyebabnya dan seseorang di balik nya. Meskipun mereka teman, tapi bagi Jonghyun, Seohyun tetaplah segalanya. Jadi Seohyun sangat tak ingin ada keributan di hari-hari pertama nya sekolah.

Seohyun membolos pelajaran selama empat jam penuh sejak tadi, dan ia hanya berbaring di ruang kesehatan seraya bersembunyi dari Kyuhyun. Jadi setelah mendengar bel jam sesi pertama berakhir, dan menandakan bahwa waktunya istirahat, Seohyun langsung berinisiatif keluar dan mencari seseorang untuk bisa membawanya ke kelas atau mungkin ke kantin. Dan beberapa orang yang ia harapkan tak lain adalah Minhae, Kyungsoo, atau mungkin Minho. Selain itu, tak ada yang bisa ia harapkan. Tidak Jonghyun sekalipun.

"Seohyun–ah?" Langkah Seohyun yang terseok harus terhenti ketika mendengar suara berat lelaki yang ia kenal. Jelas sekali. Lelaki yang mungkin pernah menjadi harapannya sejak dulu. Lelaki dengan sejuta cara yang bisa membuatnya tersenyum. Lelaki yang ada di sampingnya ketika ia mungkin berpikir sudah tak memiliki siapapun di dunia ini.

"Sehun Oppa?" Seohyun menoleh dan mendapati Sehun berjalan mendekatinya dengan gaya nya seperti biasa. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menatapnya datar sekaligus khawatir. Perpaduan yang begitu sulit di lakukan. Yang Seohyun tahu mungkin Sehun merasa begitu karena mereka ini teman. Teman saat SMP dulu. Sekaligus karena Sehun adalah teman Jonghyun, yang berstatus sebagai sepupunya.

Seohyun sudah cukup merasa begitu berharap saat dulu, hanya dulu. Tidak pernah terpikir lagi bagi Seohyun untuk merasa berharap begitu. Jadi sebisa mungkin, ketika Sehun bersikap baik padanya, Seohyun hanya akan menganggap itu sebagai perhatian sebagai teman atau statusnya sebagai sepupunya Jonghyun.

"Kau kenapa Seohyun–ah? Dan mengapa kau tak memasuki kelas tadi? Kau terluka? Rasanya jalannmu terseok.” Sehun menatap wajah Seohyun dengan lekat. Seperti biasanya, tak pernah berubah.

Hal yang selalu Sehun lakukan ketika ia merasa khawatir pada Seohyun adalah, menatap wajah Seohyun dengan lekat dan memastikan bahwa tak ada sedikitpun yang terluka. Sehun juga akan bertanya banyak hal untuk menemukan banyak jawaban yang ingin ia tahu.

Let's Not Fallin In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang