28 - Me After You

1.5K 147 41
                                    

Hujan tidak pernah datang setelah panas. Pun pelangi tidak selalu datang setelah hujan. Tapi aku selalu datang setelah kamu, sementara kamu selalu disana untuk menunggu.
.
.
.

Chapter 28 : Me After You
(Play: Paul Kim - Me After You)

Chapter 28 : Me After You(Play: Paul Kim - Me After You)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu hujan.

Di sepanjang yang bisa Seohyun dengar, hanya ada suara hujan yang berbenturan dengan tanah, juga gemerciknya yang nyaring menyapa atap-atap rumah. Sementara di balik kaca jendela, Seohyun masih menatap ke arah Kyuhyun tanpa geming. Ada lelaki itu yang masih terlelap setelah memeluknya dengan menangis sesegukan sore tadi. Sebuah pertanyaan yang mampir di kepalanya sedari tadi.

Sepanjang ingatan Seohyun juga tidak pernah mengatakan bahwa sekali saja, Kyuhyun pernah menangis sesedih itu. Sama sekali tidak pernah, karena kenyataannya, itu adalah tangis pertama dari Kyuhyun yang Seohyun lihat sebegitu dalam. Jadi saat lelaki itu tidak mengatakan apapun, Seohyun pun tidak berniat bertanya lebih dulu. Setidaknya Seohyun paham, bahwa Kyuhyun membutuhkan ruang untuk akhirnya mengatakan segalanya. Sejak dulu, Kyuhyun memang seperti itu.

Hari itu sudah sangat malam. Sudah hampir pukul satu dini hari. Dan hujan masih belum mau berhenti. Masih sama besarnya, dan dinginnya pun masih sama. Tapi Seohyun bahkan tidak bisa memejamkan matanya barang sebentar saja. Masih sibuk mempertahankan Kyuhyun dan semua tentang lelaki itu. Merasa khawatir jika nanti lelaki itu terbangun dengan mimpi buruk.

Akhirnya Seohyun menghela nafas, lalu berjalan ke arah ranjangnya dimana Kyuhyun tertidur. Seohyun naik ke atas kasur dengan pelan, tidak bermaksud dan tidak mau membuat lelaki itu terganggu. Lantas setengah ragu, Seohyun mengulurkan tangannya ke atas kepala lelaki itu dan mengusapnya pelan, "Kau kenapa?"

Perasaan yang menjalar hangat membuat Seohyun beralih untuk mengusap pelipis Kyuhyun yang nampak berkeringat juga. Satu sentuhan yang membuat Seohyun sadar satu hal; ada sebuah perasaan yang rasanya hampir mirip dengan rasa sukanya pada Sehun. Hanya saja, frekuensinya lebih kecil.

"Maaf." Seohyun yang tengah melamun mendadak terkejut mendengar suara berat Kyuhyun yang sangat rendah. Dari suaranya, Seohyun tau lelaki itu hampir kehabisan suara setelah menahan tangis sendirian.

Meskipun sejujurnya Seohyun tidak tau untuk apa kata maaf itu, ia hanya mengangguk setelah bisa mengendalikan perasaannya. Dan perlahan memilih mundur untuk menciptakan lagi jarak. Tapi Kyuhyun menahannya, memegang tangan nya untuk tetap diam tanpa suara.

"Tidak. Jangan buat jarak lagi." ucap Kyuhyun dengan parau. Mata lelaki itu juga di bawa terpejam lagi saat mengatakan nya. "Kumohon tetap disana." pinta Kyuhyun setelah matanya terbuka.

Seohyun menarik sebelah bibirnya untuk tersenyum, "Tidak Kyuhyun. Aku selalu disini."

Aku selalu disini adalah kalimat yang membuat Kyuhyun tiba-tiba merasakan perasaan bersalah menyeruak lagi. Ingatan ingatan tentang video CCTV yang ayahnya berikan terputar tanpa jeda dalam kepalanya. Seohyun, Seohyun, Seohyun, dan kebodohan Kyuhyun, berubah menjadi satu. Mendengar jawaban Seohyun tadi, Kyuhyun sadar lagi, gadis itu memang benar. Gadis itu selalu benar di banding dirinya. Dan Kyuhyun hanya tidak mau mengakui bahwa ia salah.

Let's Not Fallin In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang